Salin Artikel

Cerita Azka, Gadis 18 tahun yang Jadi Jemaah Haji Termuda dari Jatim

Ia merasa bangga dan bersyukur bisa melaksanakan ibadah haji di usianya yang masih muda. Sebab, masih banyak muslim lain di Indonesia tidak seberuntung dirinya.

Menurut Azka, bisa naik haji di usia yang sangat muda adalah kesempatan berharga.

"Saya senang banget dan bersyukur. Soalnya orang kan itu menunggu 20 sampai 25 tahun. Jadi saya kalau masih punya kesempatan lagi masih bisa daftar lagi, umurnya kan masih ada," kata Azka, Kamis (11/7/2019).

Azka yang baru lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Malang, Jawa Timur, itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 16 bersama jemaah haji dari Kota Malang.

Gadis asal Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur, ini menceritakan, ia didaftarkan haji oleh orangtuanya pada 2008.

"Saya bersyukur banget bisa didaftarkan pas umur masih kecil, terus sekarang bisa haji. Benar-benar harus bersyukur," ujar dia.

Azka yang berangkat ke Tanah Suci bersama sang Ibu, Uswatun Hasanah, akan memanjatkan doa untuk dirinya, orangtua, teman-temannya, dan Rasulullah.

Di Tanah Suci, Makkah, nanti, ia juga akan berdoa agar bisa melanjutkan pendidikan kedokteran di salah satu universitas yang ia dambakan.

Karena itu, tahun ini ia ingin fokus beribadah dan belajar, sehingga tahun depan ia berharap bisa diterima masuk kedokteran.

"Saya ingin jadi anak sholehah, membanggakan kedua orangtua. Ingin agar cita-cita terkabul dan bisa menjadi dokter," kata Azka.

Tak ingin sombong

Meski memiliki nasib baik karena bisa naik haji di usia belia, Azka tidak mau mengumbar keberuntungannya. Sebab, ia tidak mau dikatakan sombong.

Namun, teman-teman dan guru di SMA Negeri 10 Malang akhirnya mengetahui bahwa dirinya akan berangkat haji karena Azka harus mengurus izin keberangkatannya naik haji.

"Tapi Alhamdulillah, meskipun akhirnya banyak yang tahu, banyak yang ucapkan selamat. Teman-teman juga titip doa," ujar gadis kelahiran 2 Juli 2001 itu.

Ia mengaku tidak banyak persiapan karena semuanya sudah dibantu sang ibu. Azka hanya mempersiapkan fisik dan niat agar bisa beribadah dengan tenang di tanah suci.

"Sebelum berangkat haji disuruh sering-sering jalan dua sampai tiga kilo. Soalnya tawaf dan Sa'i ini kan bolak-balik," tuturnya.

Uswatun Hasanah mengatakan, Azka seharusnya bisa melaksanakan haji tahun lalu. Namun, karena aturan minimal usia harus 18 tahun, Azka baru bisa melaksanakannya tahun ini. 

Dua saudara Azka sudah sudah lebih dulu melaksanakan haji tahun lalu.

"Tahun lalu Azka sempat menangis karena tidak bisa berangkat haji bareng keluarga," ujar Uswatun.

Uswatun kini menemani Azka untuk melaksanakan haji pada tahun ini.

Ia berharap, putrinya bisa memanfaatkan kesempatan untuk beribadah haji dan bisa lebih rajin beribadah dan taat kepada Rasulullah dan Allah.

"Saya berharap Azka sholehah, cita-citanya terkabul. Saya hanya bisa mendoakan dan mendukung, sesuai cita-cita yang diinginkan," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/12/12381761/cerita-azka-gadis-18-tahun-yang-jadi-jemaah-haji-termuda-dari-jatim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke