Seleksi Masuk Unpad Ditunda, Ini Alasannya

“Ada kendala pada Mobile-Asisted Testing (MAT), sehingga pelaksanaan MAT sesi 1 dan 2 ditunda pekan depan, Sabtu (13/7/2019) dari seharusnya Sabtu (6/7/2019),” ujar Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Syauqi Lukman dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (8/7/2019).

Syauqi mengatakan, di hari pertama, pelaksanaan MAT sempat mengalami kendala di aspek teknis pada server milik Unpad. Akibatnya, sebagian besar peserta tidak bisa melaksanakan ujian.

Dari 2.343 peserta yang mengikuti MAT di hari pertama, hanya 96 peserta yang berhasil menyelesaikan ujian walaupun sempat terlambat beberapa jam.

Ujian pengganti akan digelar Sabtu pekan ini. Bagi peserta yang tidak dapat mengikuti ujian pada jadwal tersebut, Unpad mengupayakan solusi alternatif pemindahan jadwal ujian antara Senin-Jumat (8-12 Juli).

Unpad juga menyediakan penggantian kerugian untuk biaya transportasi mulai mulai tiket, bensin, dan tiket tol untuk peserta.

Bagi peserta yang hendak meminta penggantian biaya, akan didata melalui Unit Layanan Terpadu dan melalui layanan email humas@unpad.ac.id dengan menyertakan informasi data pendaftaran.

Syauqy memastikan, kendala yang terjadi pada hari pertama merupakan kejadian yang tidak terduga (force majeur). Unpad telah mengupayakan sejumlah perbaikan pada sistem ujian.

“Untuk itu kami mengucapkan permohoan maaf sebesar-besarnya kepada peserta SMUP Unpad 2019 beserta orangtuanya atas ketidaknyamanan ini. Pada prinsipnya Unpad tidak berharap untuk merugikan para peserta dan orangtua,” tuturnya.

Seleksi jalur mandiri program sarjana Unpad diikuti sekitar 5.140 peserta. Setelah mengalami kendala di hari pertama, pelaksanaan MAT di hari kedua, Minggu (9/7/2019), berjalan lancar. Sebanyak 3.000 peserta mengikuti MAT hari kedua.

Protes orangtua

Salah satu orangtua calon mahasiswa, Ahmad Jauhari mengaku kecewa mengetahui ujian ditunda karena persoalan teknis. Ia bersama istri mengantar anaknya ke Jatinangor sehari sebelum ujian.

“Tujuannya apa, untuk menjaga psikologis anak agar tidak lelah ataupun stres saat mau ujian,” ucapnya.

Untuk menemani sang anak di hari itu, ia bahkan membatalkan janji dengan para kliennya. 

“(Unpad) mau mengganti biaya transport dan lainnya. Tapi bukan itu masalahnya. Bagaimana dengan waktu, tenaga, dan psikologis anak?” ujarnya.