Salin Artikel

Fakta Pendaki yang Tersesat dan Ditemukan Tewas, Diduga Jatuh dari Jurang hingga Tinggal Tulang Belulang

KOMPAS.com - Pendaki Thoriq Rizky Maulidan ditemukan tewas di dasar jurang di Bukit Piramid, Gunung Argopuro, di Bondowoso.

Gunung Argopuro, khususnya Bukit Piramid, memang dikenal menantang adrenalin para pendaki untuk menaklukannya.

Sebelum Thoriq peristiwa, sejumlah pendaki di beberapa gunung juga bernasib sama. Para survivor tersebut ditemukan tewas saat mencoba mendaki gunung.

Pada bulan Maret 2019, tiga pendaki Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat, ditemukan tewas di dalam tenda.

Para pendaki diduga mengalami kedinginan pascahujan yang terus mengguyur pada Sabtu (2/3/2019) siang.

Berikut ini sejumlah kasus pendaki yang tewas di gunung:

Pada hari Minggu (3/3/2019), Basarnas Jawa Barat menerima informasi adanya tiga pendaki ditemukan tewas akibat tersambar petir di Gunung Tampomas.

Ketiga korban itu adalah Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13), dan Agip Trisakti (15). Semua korban merupakan warga Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Petugas segera menuju lokasi para korban dan saat itu ketiganya terbujur kaku di dalam tenda.

Ketua Komunitas Pecinta Alam SCBR Sumedang Ridwan Feri Permana (28) mengatakan, diduga kuat ketiganya tewas karena kedinginan.

"Informasi yang kami terima, tiga pendaki ini pemula. Itu terlihat karena mereka tidak membawa perlengkapan safety layaknya pendaki. Tiga korban katanya terbujur kaku di dalam tenda. Kami menduga mereka kedinginan karena hujan mengguyur sejak Sabtu siang," ujarnya kepada KOMPAS.com di Pos 1 Gunung Tampomas, di Desa Cibeureum, Cimalaka, Sumedang.

Seorang pendaki Gunung Semeru, Jawa Timur, bernama Saidin (20), dilaporkan tewas setelah memanjat pohon dan jatuh ke jurang.

Pendaki yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah, itu sebelumnya mendaki bersama temannya, Affan Abdullah (21) warga Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Keduanya merupakan santri di salah satu pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur.

Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie mengatakan, kedua pendaki itu memulai pendakian dari Dusun Tawonsongo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang atau kawasan Pronojiwo.

"Perlu kami sampaikan bahwa jalur yang digunakan korban bukan merupakan jalur resmi pendakian Gunung Semeru dan korban tidak memiliki simaksi atau tiket masuk kawasan TNBTS," kata John melalui keterangan tertulis.

Setelah tujuh hari pencarian, Andrey Voytech (39), pendaki berkewarganegaraan Slovakia yang hilang di Gunung Merbabu, akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi tak bernyawa pada Sabtu (7/8/2018).

"Survivor kami temukan di area Kalimenek di aliran sungai dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 08.40 WIB. Korban diduga terjatuh dari ketinggian 13 meteran," ungkap Noer Isrodin Muchlisin, Kepala Basarnas Jateng.

Penemuan Andrey ini bersamaan dengan hari terakhir operasi pencarian yang telah ditetapkan oleh Basarnas.

Penemuan ini bermula saat SRU 1 yang berjumlah 9 personel bermalam di Pos 1 Pending, lalu pada pukul 07.00 WIB melakukan pencarian di aliran Sungai Kalimenek.

Tim melakukan penyisiran dari bawah ke atas hingga akhirnya menemukan jasad korban.

Seorang pria tak dikenal ditemukan tewas di puncak Gunung Lawu, Minggu (25/3/2018). Belum diketahui penyebab tewasnya pria yang diperkirakan berusia 60 tahun itu.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan, Fery Yoga, yang dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (25/3/2018) malam, membenarkan penemuan mayat seorang pendaki di puncak Gunung Lawu.

"Untuk identitasnya belum kami ketahui. Hanya diperkirakan mayat berjenis kelamin laki-laki itu berusia sekitar 60 tahun," ujar Fery.

Fery menyatakan, penemuan mayat pendaki itu diketahui setelah beberapa relawan melaporkan ke posko.

Mayat pendaki ditemukan di Hargodalem, salah satu puncak Gunung Lawu. Ia mengatakan, evakuasi jenazah korban belum bisa dilakukan hari ini.

Cuaca yang memburuk mempersulit penurunan jenazah dari puncak Gunung Lawu. Fery menambahkan, bila cuaca mendukung, evakuasi jenazah akan dilakukan pada Senin (26/3/2018).

Kepala Kepolisian Sektor Kalikajar Iptu Budi Rustanto mengatakan, jenazah ditemukan di semak ilalang di bawah puncak Rajawali atau puncak tertinggi Gunung Sumbing.

Seorang pendaki melaporkan penemuan mayat tersebut kepada Tim SAR gabungan dari Simfony (Basecamp Kaliangkrik, Kabupaten Magelang) dan Stickpala (Basecamp Garung Butuh Kalikajar).

"Sekitar 25 tim SAR gabungan naik ke lokasi untuk evakuasi, yang dilaksanakan dari pos 1 pendakian Sumbing via Garung," ujar Budi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (11/3/2019) sore.

Budi mengatakan, proses evakuasi sempat terkendala cuaca buruk sehingga petugas kesulitan menuju lokasi. Jenazah tersebut belum diketahui identitasnya karena tidak ada tanda pengenal yang melekat.

“Untuk identitas belum bisa kami ketahui. Yang jelas jenis kelaminnya laki-laki. Nanti jika ada perkembangan akan segera kami teruskan," katanya.

Sumber: KOMPAS.com (Ika Fitriana, Muhlis Al Alawi, Syahrul Munir, Andi Hartik, Aam Aminullah)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/08/06580001/fakta-pendaki-yang-tersesat-dan-ditemukan-tewas-diduga-jatuh-dari-jurang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke