Salin Artikel

Nasib Terminal Penumpang Pelabuhan Maumere, Rusak dan Terbengkalai Sebelum Digunakan

Pantauan Kompas.com, Rabu (3/7/2019), plafon gedung itu sudah ambruk, tepatnya di lantai 2. Dinding tembok itu gedung juga sudah retak-retak, hampir di seluruh bagiannya. 

Selain itu, kondisi lantai gedung terminal penumpang itu juga sangat kotor. Lantainya dipenuhi debu dan sampah, seperti sampah bungkus rokok dan plastik. 

Terpantau juga rumput liar tumbuh besar di sekitar gedung terminal penumpang Pelabuhan Lorens Say itu. Kondisinya jorok tanpa perhatian. 

Jarak gedung terminal itu dengan kantor Pelindo III Maumere sekitar 70 meter saja. Tetapi, kondisi gedung dibiarkan kotor tanpa perhatian. Gedung itu ibarat tak bertuan. 

"Kita juga heran, kenapa ko gedungnya dibiarkan kotor begini. Padahal kantor Pelindo kan dekat saja. Apa mereka tidak bisa perhatikan gedung ini," ujar Ito San, warga kota Maumere kepada Kompas.com, di lokasi, Rabu (3/7/2019).

"Negara sudah kucurkan uang untuk bangun terminal ini. Tetapi, sayang setelah jadi dibiarkan jorok begini." 

Ia juga mengaku bingung. Mengapa gedung terminal itu belum juga digunakan untuk para penumpang.   

"Selesai kerjanya sudah tahun 2018 lalu. Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda mau dipakai. Atau nanti pas rusak baru dipakai. Mungkin begitu," kata Ito. 

Dihantam angin kencang

Sementara itu, Manajer Pelindo III Maumere Yuvensius Andre Kartiko menjelaskan, plafon lantai 2 gedung terminal penumpang pelabuhan Lorens Say Maumere itu jebol dihantam angin kencang beberapa waktu lalu.  

Sehingga, kerusakan gedung terminal tersebut salah satunya disebabkan oleh faktor cuaca. 

"Faktor cuaca ya, makanya muncul persoalan seperti ini," jelas Andre kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Rabu sore.  

Menurut dia, yang paling penting sekarang adalah ada mitigasi supaya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan tindak lanjutnya atau penanganan seperti apa.

"Proses penanganan kita sudah lakukan," katanya tanpa merinci lebih detail. 

Terkait kondisi gedung yang kotor, ia menyebut itu adalah akibat dari perilaku masyarakat pengguna jasa pelabuhan yang tidak bisa menjaga kebersihan.  

Sementara pihak Pelindo III mengakui jika mereka tidak bisa mengawasi gedung terminal penumpang itu selama 24 jam penuh. 

"Di situ kan, ada orang yang masuk di situ. Kita menjaga dan merawat gedungnya. Tetapi, kita kan tidak 24 jam. Sehingga pasti ada orang yang datang iseng-iseng di situ," ungkap Andre.

Segera dimanfaatkan

Terkait kapan penggunaan gedung terminal penumpang itu, memang belum ada kejelasan.

Pasalnya pihak Pelindo III baru akan mengagendakan bertemu dengan Pelni, operator kapal penumpang, untuk bekerja sama. 

Diharapkan dengan mengundang stakeholder customer yakni operator kapal penumpang Pelni, akan ada kesepakatan-kesepakatan dalam memanfaatkan terminal itu. 

Namun pihak Pelindo belum dapat memberikan kepastian waktu pertemuan dengan Pelni. 

"Nanti saat itu, kita juga akan sampaikan kepada media bagaimana hasilnya," katanya.  

https://regional.kompas.com/read/2019/07/05/06074971/nasib-terminal-penumpang-pelabuhan-maumere-rusak-dan-terbengkalai-sebelum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke