Salin Artikel

Fakta Wabah Hepatitis A di Pacitan, 957 Warga Terjangkit hingga Khofifah Soroti Kualitas Air Bersih

KOMPAS.com - Kasus wabah Hepatitis A yang menjangkiti hampir 1000 warga di Pacitan menjadi sorotan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Ia mengungkapkan jika penyebab penularan hepatitis A, problemnya dimulai dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan, penanganan untuk meredam wabah Hepatitis A sudah dilakukan dengan pemberian kaporit dan lisol.

Bahan kimiawi tersebut bertujuan untuk membersihkan air dan membunuh hama penyakit.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, penyebab merebaknya penularan penyakit Hepatitis A hingga menjadi kejadian luar biasa ( KLB) di Pacitan, Jawa Timur, karena perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.

"Penularannya sudah menipis sebetulnya. Tapi dari awal problemnya karena PHBS ini, terutama berkaitan dengan air bersih. Kita akan suplai air bersih yang dibutuhkan masyatakat," kata Khofifah, Selasa (2/7/2019

Sementara itu, Khofifah sudah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk memeriksa kebutuhan dan kadar kebersihan air di kabupaten tersebut.

Menurut Khofifah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak tinggal diam untuk menghadapi kasus tersebut. Salah satunya dengan memeriksa kebutuhan dan kadar kebersihan air di kabupaten tersebut.

"Saya mengomunikasikan dengan Kadis Kesehatan supaya bisa diperiksa kecukupan air bersihnya, karena tadinya sempat meluas di delapan kecamatan," ujar Khofifah.

Saat ini, imbuh Khofifah, penyebaran wabah Hepatitis A di Pacitan sudah mulai berkurang. Karena itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk memaksimalkan layanan-layanan di Puskesmas.

Berdasar data resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Minggu (30/6/2019), penderita Hepatitis A di Pacitan tersebar di sembilan kecamatan.

Jumlah total akumulasi selama bulan Juni 2019, sebanyak 957 orang warga Pacitan yang terpapar wabah Hepatitis A.

Berikut rinciannya:

1. Kecamatan Sudimoro sebanyak 524 kasus hepatitis A.
2. Kecamatan Sukerejo sebanyak 82 kasus.
3. Kecamatan Ngadirojo 164 kasus.
4. Kecamatan Wonokarto 53 kasus.
5. Kecamatan Tulakan 69 kasus.
6. Kecamatan Tegalombo 4 kasus.
7. Kecamatan Bubakan 25 kasus.
8. Kecamatan Arjosari 33 kasus.

9. Kecamatan Ketrowonojoyo sebanyak 3 kasus.

Kohar menjelaskan, upaya penanggulangan yang dilakukan meliputi tiga prinsip, yakni tata laksana pasien, melakukan surveillance atau pengawasan secara intens, dan pencegahan risiko penularan.

"Pemantauan berkelanjutan agar mampu memetakan sebaran kasus, faktor risiko dan langkah penanganan.

Upaya ini dilakukan di antaranya dengan mengisi sistem kewaspadaan dini dan respon secara tertib dan akurat.

"Perilaku hidup bersih dan sehat harus diperhatikan dengan baik dan tidak boleh diabaikan," imbuh dia.

Kohar menjelaskan, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan agar masyarakat terhindar dari penyakit hepatitis.

Pertama adalah buang air besar di jamban yang sehat, tidak buang air besar sembarangan dan tidak mencemari badan air serta mencemari sumur. Selain itu, sumur dan tampungan air diberi kaporit sesuai standar.

Lalu, limbah rumah tangga juga harus berjarak minimal 10 meter dari sumur atau sumber air.

"Kedua cuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar, atau ketika akan menyentuh makanan," ucap Kohar dihubungi melalui telepon, Senin (1/7/2019).

Ketiga, air rebus harus dimasak sampai mendidih selama lima menit atau sepuluh menit dan disimpan di tempat tertutup.

Keempat, alat makanan harus dicuci bersih menggunakan air mengalir dan kelima, sampah dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.

"Kalau perilaku hidup bersih dan sehat diabaikan, maka berpotensi terjadi penularan. Karena penularan ini masuk melalui saluran cerna atau dari pembuangan kita," ucap Kohar.

Sumber: KOMPAS.com (Ghinan Salman)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/03/17250071/fakta-wabah-hepatitis-a-di-pacitan-957-warga-terjangkit-hingga-khofifah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke