Salin Artikel

Masih Ditemukan Jemaah Haji Bawa "Rice Cooker" ke Tanah Suci

Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Indramayu, Munir Huda mengatakan, pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, banyak jemaah yang membawa "rice cooker" atau alat penanak nasi.

Hal itu karena banyak jemaah yang belum memahami bagaimana pelayanan yang sudah disiapkan pemerintah selama berada di tanah suci.

"Tahun kemarin itu ada yang bawa rice cooker. Itu tidak boleh karena sudah fasilitasi makan di sana," ujarnya saat ditemui Tribuncirebon.com di Pusat Pelayanan dan Informasi Haji Terpadu (PUSPIHAT) Kemenag Indramayu, Jumat (21/6/2019).

Fasilitas makan yang didapat para jemaah selama melaksanakan ibadah haji sebanyak 75 kali makan, dimana 40 kali saat berada Mekkah, 18 hari saat berada di Madinah, 16 kali saat berada di Arafah, Muzhalifah, Mina, dan 1 kali dalam perjalanan ke tanah suci.

"Semua sudah kami fasilitasi. Jadi tidak perlu lagi para jemaah membawa rice cooker," ujar dia.

Para jemaah haji disarankan membawa perlengkapan secukupnya, seperti baju dan perlengkapan ibadah haji, seperti kain ikhram, peralatan shalat, dan lain-lain.

Hal tersebut penting diperhatikan agar jangan sampai niat hendak melaksanakan ibadah dengan justru malah kerepotan karena membawa barang bawaan yang tidak diperlukan.

Dari segi keamanan dan kenyamanan juga mempengaruhi para jemaah haji jika membawa barang bawaan berlebihan. Mengingat para jemaah rata-rata merupakan jemaah berusia lanjut.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Masih Ada Calon Haji yang Bawa Rice Cooker ke Tanah Suci, Kemenag Indramayu Kembali Mengingatkan

https://regional.kompas.com/read/2019/06/22/13033151/masih-ditemukan-jemaah-haji-bawa-rice-cooker-ke-tanah-suci

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke