Salin Artikel

Anak Guru SMA yang Meninggal Ragukan Hasil Otopsi Tim Forensik

Kepada wartawan, Rabu (19/6/2019), Hendra merasa ragu ibunya, guru SMA Leces, meninggal karena sakit. Sebab, sebelum meninggal, ibunya baik-baik saja.

Bahkan pada Bulan Ramadhan lalu, ibunya melakukan tes kesehatan dengan cek darah di laboratorium. Hasilnya sehat.

"Ibu tidak punya penyakit jantung. Bulan puasa lalu, ibu telah memeriksakan kesehatannya di sebuah laboratorium. Dari hasil lab itu, menyebutkan bahwa kadar gula, tensi darah, hingga jantung, ibu baik-baik saja,” jelasnya.

Hendra menambahkan, menurut keyakinannya, hasil lab itu bertolak belakang dengan hasil otopsi kepolisian. Tapi ia dan keluarga menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada polisi.

Satu hal yang masih ditunggu Hendra dan keluarga adalah tas berisi uang dan telepon genggam milik ibunya yang hingga kini hilang sejak korban meninggal.

“Kami minta polisi untuk mencari keberadaan barang-barang ibu. Saat ibu ditemukan meninggal, nomor Hp-nya tidak aktif. Tapi sejam kemudian aktif, saat saya telepon tapi gak diangkat," tukasnya.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Nanang Fendi menegaskan bahwa guru SMA Leces meninggal karena penyakit dalam berdasarkan hasil laboratorium Tim Forensik Polda Jatim.

"Mengenai barang milik korban, terus kita telusuri. Kami juga meminta bantuan Polda Jatim untuk mendeteksi nomor Hp tersebut. Belum terdeteksi," katanya.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, seorang guru dari Endang Sukeni (60), guru SMA Leces meninggal di rumahnya di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo timur, Senin (17/6/2019), dipastikan bukan korban pembunuhan.

Hal tersebut diketahui setelah jenazah selesai diautopsi.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/19/22081021/anak-guru-sma-yang-meninggal-ragukan-hasil-otopsi-tim-forensik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke