Salin Artikel

Polisi Sebut Guru yang Ditemukan Tewas dengan Hidung Berdarah, Meninggal karena Sakit

Hal tersebut diketahui setelah jenazah selesai diotopsi.

Menurut Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Nanang Fendi dari hasil otopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada diri korban. Endang meninggal karena sakit.

"Jenazah sudah diotopsi. Korban meninggal karena sakit, bukan korban pembunuhan. Korban sudah dimakamkan tadi oleh pihak keluarga," kata Nanang saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/6/2019).

Terkait bekas seperti cekikan di leher korban dan hidung berdarah, Nanang mengungkapkan jika hal tersebut adalah reaksi efek penyakit dalam yang diderita oleh korban.

Sementara itu salah satu kerabat korban, Fajar Ilyas juga membenarkan pernyataan dari pihak kepolisian. Ia mendapat informasi bahwa korban tidak mengalami kekerasan sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal.

“Bu Endang menderita penyakit dalam. Pembuluh darah ada yang pecah di kepalanya,” kata Fajar.

Namun, meski hasil otopsi yang dilakukan tim forensik Polda Jatim menyimpulkan Endang meninggal karena sakit, pihak kepolisian akan terus meminta keterangan sejumlah pihak, termasuk menelusuri tas dan ponsel milik korban yang hilang.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru dari SMAN Leces, Kabupaten Probolinggo, Endang Sukeni (60), ditemukan tewas di rumahnya di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo timur, Senin (17/6/2019).

Endang Tewas dengan kondisi bekas cekikan di leher dan hidung berdarah. Tas berisi uang dan ponsel korban hilang.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/19/09071211/polisi-sebut-guru-yang-ditemukan-tewas-dengan-hidung-berdarah-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke