Salin Artikel

Jaringan Pipa Gas 1.732 Kilometer Akan Dibangun di Trans Kalimantan

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, berdasarkan kajian, ada kelebihan produksi 40 kargo gas alam cair atau liquified natural gas (LNG), yang belum ada pembelinya.

Dengan menggunakan asumsi bahwa 1 kargo LNG Tangguh adalah sebesar 137.700 meter kubik gas alam cair, maka 40 kargo tersebut diperkirakan setara dengan 116.769,6 MMSCF atau 319,9 MMSCFD.

"Jika disepakati, maka akan terwujud green energy di Kalimantan dengan mengalihkan kebutuhan listrik dari batu bara dan diesel ke gas bumi," kata Fanshurullah saat mengunjungi Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (15/6/2019).

Jaringan pipa gas ini akan melalui empat daerah di Kalimantan Barat, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Kayong Utara, dan Kabupaten Ketapang.

"Untuk ke depan, tentu ada peningkatan pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat rumah tangga, melalui jaringan gas kota," ucapnya.

Oleh karena itu, pada September mendatang, BPH Migas bakal menggelar focus grup discussion (FGD) di Kota Pontianak yang melibatkan seluruh gubernur dan bupati serta anggota DPR RI asal Kalimantan, untuk meningkatkan sinergitas dalam mewujudkan pembangunan pipa gas Trans Kalimantan.

Geser minyak bumi

Fanshurullah mengatakan, data energi nasional menunjukkan, sumber energi minyak bumi (BBM) masih menjadi tumpuan utama masyarakat Indonesia, yang mencapai lebih dari 40 persen diikuti energi batubara yang mendekati 30 persen.

"Sementara itu, penggunaan gas bumi baru tercatat sebesar 22 persen," ujar Fanshurullah. 

Meski menjadi sumber utama, penggunaan BBM menjadi dilematis akibat harga yang fluktuatif dan akhir-akhir ini cenderung terus naik.

Akibatnya, BBM menjadi sumber energi yang semakin tidak efisien.

Kondisi ini diperparah dengan problem distribusi di banyak wilayah di Indonesia seperti di Indonesia bagian tengah dan timur.

Di sisi lain, gas bumi sebagai sumber energi alternatif belum banyak dimanfaatkan.

"Gas bumi merupakan pilihan sumber energi yang lebih bersih serta ramah lingkungan dan efisien, terutama jika dibandingkan dengan BBM dan batubara," katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/06/16/06482351/jaringan-pipa-gas-1732-kilometer-akan-dibangun-di-trans-kalimantan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke