Salin Artikel

Mengenang Iffa Karlina, Istri Wakil Wali Kota Ambon yang Meninggal di Amsterdam

Meski harus menunggu beberapa jam, namun warga tetap bertahan. Warga yang tinggal di kawasan Galunggung juga memilih keluar dari rumah mereka untuk menanti kedatangan jenazah Iffa Karlina.

Selain itu, pegawai pemerintah Kota Ambon yang kompak menggunakan pakaian hitam dan putih berdiri menjadi pagar hidup dari gapura kawasan Galunggung hingga menuju rumah duka yang berjarak beberapa ratus meter.

Hingga Kamis (13/6/2019) sore jumlah warga terus berdatangan ke rumah duka h terus bertambah. Ribuan karangan bunga ucapan duka cita terlihat terpampang di sisi kiri dan kanan jalan menuju rumah duka.

Sekitar pukul 16.30 WIT, iring-iringan mobil jenazah yang ditunggu ribuan warga akhirnya tiba di halaman rumah duka dan langsung disambut tangisan haru. Lebuh-lebih saat wakil

Kedatangan jenazah di rumah duka langsung disambut tangis ribuan warga yang sudah memadati halaman rumah dan sekitarnya. Suasana haru lebih terasa saat Syarif Hadler, Wakil Wali Kota Ambon bersama ketiga anaknya turun dari mobil.

Semua yang datang larut dalam kesedihan. Bahkan tidak sedikit pelayat yang jatuh  pingsann.

Kedatangan jenazah Iffa Karlina Hadler, disambut Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy. Ia memimpin upacara penghormatan dan penyerahan jenazah dari Pemerintah Kota AMbon ke pihak keluarga.

Bagi Richard, Iffa Karlina Hadler merupakan seorang wanita tangguh sekaligus sosok yang sangat bersahaja dan begitu dekat dengan warga Ambon. Selain itu Iffa Karlina Hadler dikenal sebagai perempuan yang murah hati karena sering terlibat membantu warga baik secara pribadi maupun dalam berbagai kegiatan sosial yang dilakukan.

Richard mengaku meninggalnya Iffa Karlina Hadlermerupakan duka mendalam, bukan hanya untuk keluarga dan orang-orang terdekat, namun juga untuk Kota Ambon, sebab kebaikan yang telah diperbuat semasa hidupnya selama ini telah melekat di hati seluruh warga Kota Ambon. Apalagi, Iffa Karlina Hadler adalah seorang istri yang selalu mendampingi suaminya baik saat pujian datang, maupun dalam situasi sulit.

“Kematian tidak akan bisa membunuh ingatan kita semua terhadap kebaikan almarhumah selama ini. Pergilah dengan damai menghadap Allah SWT semoga tenang disisi Tuhan Yang Maha Esa,” kata Richard

Tak lupa dia juga mengajak ketiga anak Iffa Karlina Hadler untuk menangis terakhir kalinya seraya melepas kpergiannya dengan damai menuju sang pemilik kehidupan sejati.

“Sebentar lagi jenazah akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di tempat kesunyian abadi. Untuk anak-anak almarhumah, menangislah untuk terakhir kali di hadapan wanita hebat kalian. Setelah itu ikhlaskan almarhumah dengan damai menghadap Allah SWT,” kata Richard.

Sementara itu, suami Iffa Karlina Hadler, Syarif Hadler sambil menahan tangis dan suara bergetar mengumandangkan azan terakhir  jenazah akan dimasukan ke liang lahat.

Dikenal Sebagai Orang yang Baik

Di mata para tetangganya, Iffa Karlina Hadler dikenal sebagai orang yang baik hati, dermawan, dan selalu membantu warga yang kesusahan serta orang yang sedang berhajat.

Wiwi Masuku, salah satu tetangga kepada Kompas.com, mengatakan meski istri pejabat, namun dalam kehidupan sehari-hari Iffa Karlina Hadler tidak pernah membuat jarak dengan para tetangganya.

Setiap kali hajatan warga, ia juga selalu terlibat aktif untuk membantu bahkan mendatangi langsung tetangganya da menanyakan kekurangan yang masih dibutuhkan.

“Almarhumah itu sangat murah hati. Selalu senyum dan ramah dengan warga disini dan para tetangga. Setiap kali warga bikin hajatan beliau pasti datang. Jujur kami sangat merasa kehilangan sekali, beliau orang baik, semoga diterima sagala amalannya di sisi Allah SWT,” kata Wiwi.

Hal senada juga dicerita Ida, salah satu tetangga. Menurur Ida, selain selalu membantu hajatan warga, semasa hidupnya almarhumah juga tidak pernah terlibat pertengkaran dengan tetanga-tetangganya. Walaupun menjadi istri pejabat, Iffa juga tidak segan ikut terlibat langsung untuk masak seperti ibu-ibu pada umumny, tanpa memikirkan status sosialnya.

“Beberapa kali hajatan, almarhumah juga ikut kerja, ikut masak. Jadi beliau itu selain baik hati juga sangat sederhana sekali,”ujarnya.

Sama dengan tetangga lainnya, Ida mengaku sangat terpukul dan merasa kehilangan.

“Kita sebelumnya tidak percaya karena almarhum saat lebaran itu sangat sehat sekali. Kita hanya bisa mendoakan semoga almarhumah diterima disisi Tuhan,”atanya.

Pesan Penting pada Mantan Ajudan

Iffa meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit Amsterdam, Belanda usai jatuh pingsan saat baru tiba di bandara tersebut bersama suaminya dan rombongan Wali Kota Ambon.

Namun sebelum wafat, almarhumah sempat menitipkan sebuah pesan penting kepada mantan ajudan suaminya, yang ia anggap sebagai anaknya sendiri beberapa hari sebelum dia bertolak ke Amsterdam.

“Saat itu saya dipanggil ke rumah dinas di Karang Panjang dan almarhumah menyampaikan sebuah pesan kepada saya,” kata Julkiso, kepada Kompas.com.

Dalam pesannya itu, almarhumah meminta Julkisno untuk menjaga ketiga anaknya yakni Fira, Aulia, dan Ririn dengan baik, karena dia akan pergi.

“Ibu (almarhumah) berpesan kepada saya, Jul jaga anak-anak saya, adik-adikmu itu baik-baik. Saya akan pergi,” kata Julkisno, meniru ucapan Iffa saat itu.

Julkisno mengaku, saat itu dia sama sekali tidak memiliki firasat apa pun, karena almarhumah sudah dianggap sebagai ibu kandungnya itu kerap memberikan nasehat kepadanya.

“Ibu selalu menasehati saya agar menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama. Selalu bersyukur dan tidak boleh sombong apalagi mencelakai orang. Itu yang saya pegang sampai saat ini,”ungkapnya.

Julkisno mulai dekat dengan keluarga almarhumah setelah Syarif Hadler dilantik sebagai Wakil Wali Kota Ambon pada tahun 2001 silam. Saat itu, Julkisno yang masih berpangkat Brigadir Dua langsung ditugaskan untuk menjadi ajudan Syarif.

Selama lima tahun menjadi ajudan, Julkosno mengaku banyak mendampingi almarhumah dan suaminya. Hingga pada akhirnya, almarhumah dan suaminya kemudian mengangkatnya sebagai anak mereka sendiri.

“Ibu dan bapak telah menggangap saya ini anak mereka yang pertama. Kadang kalau orang tua (ayah almarhumah) menanyakan kabar keluarga, ibu langsung menyuruh ayahnya tanya ke saya saja,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/14/05505151/mengenang-iffa-karlina-istri-wakil-wali-kota-ambon-yang-meninggal-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke