Salin Artikel

Harapan Indonesia Damai Lewat Aksi Teatrikal Rekonsiliasi 01 dan 02

Para pengguna jalan tersebut terlihat mengurangi laju kendaraannya untuk menyaksikan aksi tersebut lebih dekat.

Terlihat sosok tokoh nasional ikut dalam aksi yang digagas oleh pensiunan anggota Denpom IV/4 Surakarta Kopral Kepala Cpm (Purn) Partika Subagyo Lelono.

Mereka ada Joko Widodo (Jokowi), Kiai Ma'ruf Amin, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno.

Para tokoh nasional yang baru saja mengikuti kontestasi Pemilu 2019 tersebut berjalan beriringan di Jalan Adi Sucipto Manahan. Mereka turut didampingi para pendukungnya.

Tiga poster terbentang mengiringi perjalanan mereka. Poster itu bertulis "Jangan lama-lama berseteru, ayo bersama lanjutkan membangun bangsa", "Indonesia umat cinta damai" dan "Indonesia menanti rekonsiliasi putra-putra terbaik bangsa".

Jangan salah, para tokoh nasional dalam aksi teatrikal rekonsiliasi 01 dan 02 tersebut bukanlah sesungguhnya. Tetapi diperankan oleh warga. Warga memakai topeng para tokoh tersebut sebagai bentuk gambaran untuk bersama membangun bangsa.

Aksi teatrikal rekonsiliasi turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo alias Rudy. Pejabat tinggi di Jateng dan Solo ini kagum dengan aksi yang diperankan oleh warga tersebut.

"Gaya aksi ini Solo banget. Mereka pakai topeng Pak Jokowi, Pak Prabowo, Kiai Ma'ruf Amin dan Mas Sandi membagikan takjil," kata Ganjar yang ikut menyaksikan aksi tersebut, Jumat.

Menurut Ganjar, ketika tidak banyak elit berbicara, maka rakyat yang berbicara. Rakyat merindukan kesejukan, perdamaian agar kedua tokoh nasional itu bertemu.

"Ini merupakan gerakan kultur yang menarik," terang Ganjar.

Rudy menambahkan pesta demokrasi sudah selesai. Semua rakyat Indonesia, tidak hanya Solo menginginkan cinta damai. Menginginkan para tokoh nasional untuk berangkulan kembali untuk bersama-sama membangun Indonesia.

"Kami sangat mendukung kegiatan ini. Karena kegiatan ini tidak pernag direncanakan, tapi spontanitas dilakukan," ucapnya.

Sementara penggagas aksi Kopral Bagyo menegaskan aksi warga memakai topeng tokoh nasional tersebut merupakan bentuk gambaran untuk mewakili masyarakat Solo agar kedua tokoh bertemu dan bersatu dalam membangun negara.

"Tidak ada maksud pelecehan, tidak ada maksud yang jelek. Kami ingin kedua tokoh ini rekonsiliasi untuk bertemu membangun bersama-sama memajukan Indonesia, sesuai bunyi sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia," cetusnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/01/08373641/harapan-indonesia-damai-lewat-aksi-teatrikal-rekonsiliasi-01-dan-02

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke