Salin Artikel

Bangun Rumah Sakit Terapung Seharga Rp 600 Miliar, DPRD NTT Siap Intervensi Anggaran

"Saya kira ini ide brilian dan saya sudah bicarakan dengan wakil gubernur. Informasi yang kami peroleh bahwa anggaran itu sebagaian besar berasal dari APBN dan itu akan ada kerjasama dengan PT PAL," ucap Anwar kepada Kompas.com, Selasa (28/5/2019).

Anwar menyebut, dalam visi dan misi gubernur, termasuk juga pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), program rumah sakit terapung itu ada.

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, lanjut Anwar, memandang bahwa masyarakat yang ada di provinsi kepulauan harus perlu diperhatikan secara menyeluruh dan tentunya DPRD sepakat soal itu.

"Bagaimanapun, sejak puluhan tahun NTT ini berdiri, masyarakat NTT yang hidup di kepulauan itu, kondisi kesehatan mereka sangat memprihatinkan. Dokter tidak mau hidup di daerah kepulauan, karena tidak ada air dan listrik serta sarana prasarana pendukung lainnya," ujar Anwar.

Anwar juga menjelaskan bagaimana masyakat bisa hidup sehat, kalau pelayanan kesehatan hanya dilakukan di puskesmas atau ke rumah sakit yang jaraknya jauh dari pulau terpencil.

Untuk intervensi anggaran dari APBD NTT, kata Anwar, pihak akan mengecek posisi anggaran agar tidak membebani, karena APBD NTT kecil.

Dia pun berharap pemerintah provinsi, jika ingin mengajukan anggaran dalam APBD, perubahan bisa dimulai dalam waktu dekat.

Namun menurutnya, biasanya pemerintah provinsi menunggu hasil lobi dengan pemerintah pusat.

"Artinya dewan siap dengan anggaran, sepanjang tidak terlalu membebani dengan jumlah yang besar. Prinsipnya kami DPRD mendukung penuh pengadaan rumah sakit apung di NTT," kata Anwar.

"Walaupun anggarannya besar, tapi kalau itu ditujukan untuk kesejahtetaan rakyat tentu tidak ada masalah," jelas Anwar.

Keberadaan rumah sakit apung ini, menurut Anwar sangat membantu masyarakat dan bisa melayani masyarakat di pulau terluar, terpencil dan terisolir. Kapal itu akan keliling NTT dengan rute dan jadwal yang tetap.

"Keberadaan rumah sakit apung, tujuannya untuk percepatan dan pendekatan pelayanan bagi masyarakat. Ini terobosan yang luar biasa dan sesuatu baru dari pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov NTT berencana mengadakan Kapal Rumah Sakit Terapung (RST) di NTT.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, keberadaan rumah sakit apung itu sangat penting bagi masyarakat NTT.

"Haruslah rumah sakit apung itu ada, karena kita provinsi kepulauan dan banyak warga yang bermukim di sejumlah pulau, tidak memiliki fasilitas kesehatan yang baik," ucap Viktor kepada Kompas.com, Senin (27/5/2019).

Jika kapal itu ada, lanjut Viktor, maka seluruh masyarakat yang punya masalah kesehatan yang serius tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit, karena bisa ditangani secara langsung.

"Untuk dana pembelian rumah sakit apung itu akan diintervensi dari APBN dan APBD," ujar Viktor.

Rencana itu mendapat respons positif oleh PT PAL Indonesia dengan mengajukan proposal.

Saat ini tengah dilakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan dilakukan oleh Nasdec (National Sheep Design and Engineering Center), UPT dari Institut Teknologi Surabaya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/29/08264881/bangun-rumah-sakit-terapung-seharga-rp-600-miliar-dprd-ntt-siap-intervensi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke