Salin Artikel

Polisi Pastikan Penanganan Kasus Pengeroyokan Anak hingga Tewas Sesuai Prosedur

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Kapolres Singkawang, Kalimantan Barat, AKBP Raymond M Masengi memastikan, penanganan empat orang anak pelaku pengeroyokan berujung tewas dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurut dia, saat ini keempat pelaku pengeroyokan tersebut masih dalam pemeriksaan penyidik kepolisian.

"Mengingat pelaku dan korban masih anak-anak, sehingga penyidik kami juga memperlakukan mereka secara khusus," katanya Jumat (17/5/2019).

Dia melanjutkan, keempat pelaku dijerat dengan Undang-undang tentang Perlindungan Anak. Namun tetap dilakukan pendampingan khusus oleh lembaga perlindungan anak.

"Yang pasti, pihak kepolisian akan tetap berpegang teguh pada aturan selama melakukan proses penyidikan," ucapnya.

Raymond menyayangkan kejadian ini bisa terjadi di wilayah hukumnya. Karena selain para pelaku dan korban masih anak-anak, mereka juga sudah putus sekolah.

"Hanya salah satu dari pelaku saja yang masih sekolah," ungkapnya.

Dia berharap, kepada seluruh orangtua dapat menjaga anaknya masing-masing, terutama dalam hal pendidikan.

Karena dengan pendidikan, setidaknya dapat menjauhkan anak-anak dari kenakalan remaja bahkan tindak pidana yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak-anak seumur itu.

"Jangan sampai anak-anak yang harusnya menuntut ilmu menjadi tidak terurus karena ketidakpedulian dari orangtuanya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 14 tahun di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, tewas dikeroyok empat orang temannya hanya karena merasa tersindir di media sosial Facebook.

Kapolres Singkawang AKBP Raymond M Masengi mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu bermula Minggu (12/5/2019) malam.

Saat itu, keempat pelaku masing-masing berinisial FN (16), CJ (14), HN (13) dan EF (16), kesal dengan unggahan 'Fuck' yang ditulis korban di media sosial Facebook.

"Mereka pun datang menghampiri korban. Sempat terjadi cek-cok, kemudian pemukulan oleh empat pelaku," kata Raymond.

Korban yang sendirian tak kuasa melawan. Salah satu pelaku menggunakan benda tumpul. Dia akhirnya terkapar dan dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang.

Karena kondisinya cukup parah, pihak rumah sakit merujuk korban ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

"Saat dalam perjalan ke Pontianak pada Senin (13/5/2019), korban meninggal dunia. Dan Kamis kemarin baru dimakamkan," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/17/14214991/polisi-pastikan-penanganan-kasus-pengeroyokan-anak-hingga-tewas-sesuai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke