Salin Artikel

Dalami Penyebab Meninggalnya Petugas Penyelenggara Pemilu, Komnas HAM Minta Keterangan ke KPU Banyumas

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membentuk tim pemantauan pilpres dan pileg untuk mendalami penyebab meninggalnya para penyelenggara pemilu.

"Kami datang dalam rangka menjalankan mandat paripurna Komnas HAM yang membentuk tim pemantau pilpres dan pileg, kami meminta keterangan dan mencari info terkait meninggalnya petugas KPPS," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat berkunjung ke KPU Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (14/5/2019).

Berdasarkan data yang dimiliki Komnas HAM, kata Beka Ulung, sampai saat ini tercatat 577 petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.

Jateng dipilah menjadi salah satu tempat yang dikunjungi, karena petugas penyelenggara pemilu yang meninggal terbanyak kedua setelah Jabar.

"Sesuai mandat, hak hidup adalah hak yang tidak boleh dikurangi dalam situasi apapun, karena itulah kami minta keterangan ke banyak pihak," ujarnya.

Data yang digali, kata Beka Ulung, antara lain penyebab kematian korban dan penanganan korban sebelum meninggal dunia. Temuan tersebut akan menjadi bahan kajian oleh Komnas HAM.

"Sampai saat ini kami masih meneliti, mencari informasi, tim ini baru berjalan kemarin, kami belum bisa menyimpulkan janggal atau tidak, kami tidak ingin buru-buru menyimpulkan, kami harus mengkonsolidasikan data dari KPU daerah lain, termasuk dari tim dokter," jelasnya.

Komisioner KPU Banyumas Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM Yasum Surya Mentari mengatakan, hingga saat ini di Banyumas tercatat 9 orang penyelenggara pemilu yang meninggal dan 47 orang sakit.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/14/19564111/dalami-penyebab-meninggalnya-petugas-penyelenggara-pemilu-komnas-ham-minta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke