Tiga Pasien Penyakit Misterius di Jeneponto Dipindahkan ke Makassar

Pemindahan dilakukan agar para dokter spesialis bisa meneliti lebih dalam jenis penyakit yang diderita warga.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Bachtiar Baso mengatakan bahwa tiga warga ini sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Maryam, Kabupaten Takalar.

"Kita minta dirujuk disini supaya penanganannya lebih baik. Saya minta dirawat di Infection Center," kata Bachtiar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/5/2019).

Bachtiar mengatakan tiga pasien ini sebelumnya ditangani dengan cara penyembuhan tifus. Namun, ketiganya belum membaik seperti beberapa warga lainnya yang sudah diperbolehkan pulang.

"Dari 70 orang yang demam itu, didiagnosa ada ibu hamil yang meninggal. Penanganan yang dilakukan di Takalar ini dengan penanganan tifus tapi sembuh. Ada juga yang tidak sembuh. Jadi bervariasi," imbuhnya.

Bachtiar mengatakan akan melakukan penanganan jangka panjang untuk mengatasi wabah penyakit yang beredar di Kabupaten Jeneponto, salah satunya adalah dengan penanganan air bersih.

Menurut Bachtiar, Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang mengalami krisis air bersih. Untuk itu, petugas dari Provinsi Sulawesi Selatan akan menyelesaikan irigasi di Bendungan Karangloe.

"Menurut gubernur, Jeneponto itu harus kita benahi gizinya. Makanya Bendungan Karangloe harus selesai secepatnya, supaya bisa mengairi dan tingkat kesejahteraan warga bagus," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan penyakit misterius yang menjangkiti puluhan warga di Dusun Garonggong, Desa Tuju, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto membuat beberapa warga mengungsi di desa lain.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com di lapangan, ratusan warga di daerah itu juga memilih ikut rukiah massal di salah satu masjid yang ada di desa tersebut. Mereka percaya bahwa rukiah bisa menghilangkan penyakit yang menyerang warga yang hingga kini belum diketahui jenisnya.