Salin Artikel

Cerita Saksi soal Pemuda yang Mengaku sebagai Bahar Bin Smith di Bali

Sidang kali ini mengungkap cerita MKU dan CAJ, dua remaja yang mengaku-ngaku sebagai Bahar Bin Smith saat di Bali.

Kuasa Hukum Bahar Bin Smith menghadirkan dua saksi yang meringankan yaitu Hamid Isnaeni dan Nurcholis. Kedua saksi ini yang bertemu dua remaja yang mengaku Bahar saat di Bali.

Dalam kesaksiannya, Hamid mengaku belum pernah bertemu Bahar bin Smith. Ia hanya melihat Bahar melalui Youtube.

Hamid mengaku bertemu CAJ dan MKU di trotoar Jalan Poppies II Kuta, Bali. Saat itu Hamid melihat wajah dan penampilan rambut panjang pirang CAJ yang cukup mirip dengan Bahar Bin Smith yang biasa dilihatnya di media sosial.

Kepada Hamid, MKU pun mengaku sebagai keturunan Nabi.

"Saat bertemu, saya bilang Habib Bahar ya? Terus yang satunya lagi bilang kok tahu? Saya bilang ke mereka kalau saya tahu dari sosmed. Terus yang mirip Habib Bahar mengiyakan," tutur Hamid dalam kesaksiannya.

Hamid yang sudah 19 tahun berada di Bali ini kemudian mengajak kedua pemuda itu ke tokonya yang berada di Kuta, Bali. Di toko Hamid mereka berbincang, bahkan dua pemuda ini sempat mengaku kehilangan uang.

"Keduanya ngaku kehilangan uang Rp 6 juta," katanya.

Hamid pun sempat menanyakan tujuan keduanya ke Bali. Mereka mengaku diundang untuk pengajian, namun gagal lantaran setibanya di Bali panitia penyelenggaranya kabur.

Saat itu Hamid tak menaruh curiga, karena dia mengaku masih berprasangka baik terhadap keduanya.

Dia kemudian mengantarkan kedua pemuda itu ke hotel, bahkan memberikan uang Rp 220.000 untuk biaya penginapan mereka. Sebelum pulang, Hamid kemudian meminta nomor kontak pemuda tersebut.

"Habis itu saya antar ke hotelnya. Saya kasih uang hotel Rp220 ribu. Saya sempat minta nomor kontaknya lalu pulang," katanya.

Ketika menonton televisi, Hamid melihat ada acara di Monas, Jakarta. Ia pun lantas mengirim pesan kepada MKU menyakan soal acara yang ditonton tersebut. Namun MKU menjawab bahwa mereka tak mengikuti acara tersebut dengan alasan tak sempat pulang ke Jakarta

Keesokan harinya, Hamid menjemput keduanya di hotel untuk Shalat Jumat. Usai Shalat Jumat keduanya dipertemukan dengan rekan- rekan Hamid.

"Kepada teman-teman saya dia mengaku Habib Bahar," katanya.

Meski penampilannya hampir mirip, Hamid mengaku sempat menaruh curiga dengan fisik CAJ yang tak setinggi Bahar yang dia lihat di media sosial. Ia pun lantas bertanya soal fisiknya yang kecil itu.

"Ngobrol biasa. Ketika ditanya kok Baharnya kecil? Yang satunya jawab kalau Habib Bahar berubah-ubah kadang kecil kadang besar," tutur Hamid.

Namun lagi-lagi Hamid masih berprasangka baik. Dia kemudian berbicara dengan rekannya Nurcholis soal pengakuan MKU dan CAJ yang kehilangan uang Rp 6 juta. Nurcholis dan rekan-rekannya kemudian berinisiatif urunan dan terkumpul hingga Rp 4 juta untuk diberikan kepada dua pemuda yang mengaku habib tersebut.

"Saya bersama teman urunan. Terkumpul 4 juta buat buat beli tiket pesawat. Setelah itu saya antar ke bandara," katanya.

Sampai akhirnya pada bulan November kecurigaan Hamid pun terjawab, ketika ramai di media sosial soal adanya Habib Bahar palsu.

"Tahu pas ada penangkapan di somed ada habib bahar palsu. Saya huhungi Pak Nurcholis. Saya tertipu di situ. Tapi tidak lapor ke polisi," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/09/16365941/cerita-saksi-soal-pemuda-yang-mengaku-sebagai-bahar-bin-smith-di-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke