Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Jokowi-Ma'ruf Menang 82 Persen di Solo | Menteri Susi Tolak Kapal Pencuri Dilelang

KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak tegas wacana pelelangan kapal-kapal pencuri ikan.

Menteri Susi khawatir kebijakan itu hanya akan memudahkan para pemilik kapal untuk membeli kembali kapal mereka dan menggunakannya untuk mencuri lagi.

Sementara itu, pasangan Jokowi-Ma'ruf menang telak di seluruh kecamatan di kota kelahiran Jokowi tersebut.  

Berdasarkan penghitungan riil, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh sebanyak 301.995 suara atau 82,23 persen.

Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno mendapatkan 65.271 suara atau 17,77 persen dari lima kecamatan di Solo.

Baca berita populer nusantara secara lengkap:

Ketua KPU Surakarta, Nurul Sutarti, mengatakan, berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan KPU Surakarta, jumlah pemilih yang hadir untuk menggunakan hak pilihnya di TPS sebanyak 372.055 orang.

Dari surat suara yang digunakan ada 367.266 suara sah dan 4.789 suara tidak sah.

"Hasil rekapitulasi penghitungan suara ini kita tetapkan nanti malam. Besuk pagi kita bawa ke KPU Provinsi Jateng," kata Nurul saat di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Minggu (5/5/2019).

Menteri Susi menjelaskan, jika dilelang, kapal-kapal tersebut nantinya bisa kembali dibeli pemiliknya untuk dipakai mencuri ikan.

"Kalau ikan dilelang oke lah. Tapi kalau kapal yang dilelang, kita jual lagi dan dijadikan alat mencuri lagi, akhirnya kita tangkap lagi. Apa mau jadi dagelan negeri kita?" kata Susi saat penenggelaman 13 kapal nelayan Vietnam di Pulau Datuk, Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019).

Menurut Susi, kepastian penenggelaman itu mengacu pada sejumlah kejadian, di mana beberapa kapal yang melanggar hukum dan dilelang, digunakan kembali untuk menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia.

Aparat Polresta Pontianak, Kalimantan Barat, menangkap dan menetapkan EM (30) sebagai tersangka terkait dugaan ujaran kebencian yang diunggah di media sosial Facebook, Minggu (5/5/2019).

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Anwar Nasir menuturkan, EM diduga memuat status-status yang menjurus ujaran kebencian dan menghina pentolan FPI Rizieq Shihab dan Ijtima Ulama III.

"Melalui akun Facebook-nya, EM tercatat mengunggah status ujaran kebencian sebanyak 4 kali dari Januari hingga Mei 2019," kata Anwar Nasir dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Kapuas Palace Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu siang.

Sebanyak 30 tahanan di Polresta Palembang dilaporkan melarikan diri setelah diduga merusak kamera CCTV serta ventilasi di sel tahanan, Minggu (5/5/2019).

Berdasar informasi yang dihimpun Kompas.com, kejadian itu diketahui sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, salah satu tahanan memberitahukan kepada petugas jaga terkait kaburnya ke-30 orang tersebut.

"Iya segitu, laporan dari Kapolresta 30 (tahanan), sekarang mau dicek dulu bagaimana,” kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi, melalui pesan singkat.

Saat ini polisi terus memburu para tahanan tersebut dan 7 orang berhasil ditangkap kembali.

Jarak dari Cibeo-Ciboleger-Rangkasbitung kurang lebih sejauh 60 kilometer dengan lama perjalanan jalan kaki sekitar 12 jam.

Ini adalah kali pertama Sarip ikut serta tradisi Seba Baduy. Dirinya akan bertemu bupati sekaligus berkunjung ke kota. Hal itu menjadi alasan dia rela jalan kaki puluhan kilometer bersama rombongan yang didominasi oleh pria dewasa Baduy.

"Moal nanaon, resep bae geus kapendak mah (enggak apa-apa, senang saja jika sudah bertemu)," kata Sarip.

Sarip bersama warga Baduy lain tiba di pendopo Kabupaten Lebak sekitar pukul 16.00 WIB. Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, menyambut langsung warga rombongan Baduy yang disebut berjumlah 1.035 orang tersebut.

Sumber: KOMPAS.com (Acep Nazmudin, Aji YK Putra, Hendra Cipta, Labib Zamani)

https://regional.kompas.com/read/2019/05/06/05294291/populer-nusantara-jokowi-maruf-menang-82-persen-di-solo-menteri-susi-tolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke