Salin Artikel

Wapres Jusuf Kalla Minta Perguruan Tinggi Tidak Seperti Museum

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi keynote speaker dalam Seminar nasional dengan tema "Format Pendidikan untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa" di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (4/5/2019). Acara ini digelar oleh Ikatan Alumni (IKA) UNY dalam rangka Dies Natalis ke-55 UNY Tahun 2019.

Dalam pidatonya, Jusuf Kalla mengatakan bahwa semua negara, termasuk Indonesia, mempunyai tujuan yang sama, yakni kemajuan dan kemakmuran.

"Kemajuan dan kemakmuran hanya dapat dicapai apabila suatu bangsa dapat selalu meningkatkan nilai tambah, apakah nilai tambah di bidang industri, bidang pertanian, bidang jasa dan lainnya," kata Jusuf Kalla, Sabtu.

Menurutnya, nilai tambah itu hanya bisa tercapai jika suatu bangsa menguasai teknologi. Selain menguasai, suatu bangsa juga harus menggunakan teknologi.

Sebab tanpa teknologi, suatu bangsa tidak mungkin mempunyai nilai tambah yang baik. Teknologi di negara mana pun dasarnya adalah pendidikan. Karenanya pendidikan selalu berbasis pada masa depan.

"Apabila perguruan tinggi atau pendidikan tidak melihat ke depan, maka akan menjadi museum. Tentu kita tidak ingin menjadi musem," tegasnya.

Di hadapan peserta seminar, Jusuf Kalla menjelaskan perbedaan antara pendidikan dan museum. Menurut Kalla, perbedaannya adalah bahwa Pendidikan melihat ke depan, sedangkan museum melihat ke belakang.

"Museum penting untuk menjadi pembelajaran, tetapi yang kita hadapi bukan masa lalu, tetapi masa depan. Masa depan itu hanya bisa kita capai dengan pendidikan yang baik," ucapnya.

Usai menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga berkesempatan meresmikan gedung pascasarjana baru Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

https://regional.kompas.com/read/2019/05/04/14184121/wapres-jusuf-kalla-minta-perguruan-tinggi-tidak-seperti-museum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke