Salin Artikel

Soal Lubang Besar di Sukabumi, Ini Kata Kepala PVMBG

Pihak PVMBG - Badan Geologi sudah melakukan pengkajian atas peristiwa yang terjadi pada 2018 tersebut. Laporan hasil kajian dan rekomendasi telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi.

"Kejadian itu pernah terjadi sebelumnya, tahun 2018. Daerah tersebut merupakan jalur sungai yang tertutup oleh material vulkanik yang tidak terkonsolidasi," kata Kasbani dalam pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Selasa (30/4/2019)

"Rekomendasi telah dibuat saat itu, tinggal implementasi oleh pemda. Kejadian yang sama berpotensi terulang jika rekomendasi belum dilaksanakan."

Dalam laporan hasil pemeriksaan di tanah amblas Kampung Legoknyenang, Kadudampit tahun 2018, PVMBG-Badan Geologi di antaranya merekomendasikan agar mengendalikan aliran sungai agar lancar dan tidak mengerosi tebing sungai.

Pengendalian aliran sungai itu melalui pembangunan drainase aliran sungai dengan gorong-gorong yang kedap air pada jalur air (terowongan) agar tidak mengerosi tanah di sekitarnya.

"Atau pembukaan lahan sawah di atas sungai

sehingga sungai menjadi terbuka dan membangun dinding penahan erosi di sisi kanan kiri jalur sungai agar sungai mengalir secara alami sesuai jalurnya yang bermuara di lembah sungai Cigalunggung," tulisnya.

Pelajari rekomendasi

Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan pihaknya sedang mempelajari laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi dari PVMBG-Badan Geologi terkait peristiwa tanah amblas berbentuk lubang besar di Kadudampit.

"Saya akan pelajari dulu dan kami juga akan melakukan kajian. Kemudian paling tidak memberikan penjelasan kepada masyarakat, terutama di daerah yang rawan. Warga di sekitar lokasi harus waspada," kata Adjo kepada Kompas.com saat meninjau lokasi bencana tanah bergerak di Nyalindung, Rabu (1/5/2019).

Sebelumnya diberitakan tanah di atas terowongan air di Kampung Legoknyenang, RT 05 RW 02 Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit kembali amblas, Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 04:00 Wib.

Dampaknya jalan gang lebar 1,2 meter yang berada sekitar dua meter dari tanah amblas semakin terancam tergerus hingga putus.

Terlebih lagi, posisinya berada tepat di atas mulut terowongan air. Selain itu, bila jalan gang putus dapat mengakibatkan ratusan warga terisolir.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/02/16271161/soal-lubang-besar-di-sukabumi-ini-kata-kepala-pvmbg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke