Salin Artikel

Cara Lain Rayakan "May Day" Selain Demo: Pengusaha Bedah Rumah Buruh di Kulon Progo

Pelaku bisnis malah menggelar aksi sosial bagi beberapa buruh. Acaranya pun dipercepat.

Seperti yang dirasakan Sujiyem, 45 tahun, seorang kuli di penggilingan tahu di Dusun Taruban Wetan, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo.

Orangtua tunggal yang mengurus 5 anak ini menerima uang tunai Rp 18 juta dan 7 sak semen untuk pembangunan rumah baru.

Dua perusahaan, Swalayan Sidoagung dan BPR Nusamba Temon, menyumbang uang itu untuk pembangunan rumah yang baru dan lebih layak bagi Sujiyem beserta anaknya.

"Saya sangat senang. Anak-anak tentu sangat senang. Apalagi yang masih SD sering cerita, kapan bisa punya rumah seperti bu guru," kata Sujiyem di rumahnya, Minggu (28/4/2019).

Sujiyem terlihat mencoba menahan senyum gembira karena segera mendapat rumah baru ukuran 36 meter persegi.

Tampak lokasi pembangunan rumah baru di depan rumah Sujiyem. Tapak tanahnya sudah ada peletakan batu pertama.

Bagaimana tidak bahagia, kata dia. Sebagai buruh penggiling tahu, upahnya tidak seberapa. Hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan pokok keluarga.

Apalagi ia menjadi tulang punggung keluarga. Suami meninggalkan dirinya begitu saja bersama 5 orang anak.

Sujiyem dan anak-anaknya terpaksa hidup dalam rumah gubuk dinding kulit bambu, dengan bangunan yang sudah miring ke kanan, dan beralas lantai tanah.

Di dalamnya, terdapat 2 kamar yang berisi dipan bambu usan tanpa alas merupakan tempat tidur mereka.

Dari dalam rumah terlihat banyak celah dinding bambu. "Di mana lagi tidur. Ya di sini. Anak belajar di sini," katanya.

Hari ini, nasib Sujiyem dan kelima anaknya akan berubah. Dua perusahaan membantu membangun rumah tinggal baru di depan rumah gubuknya.

Sujiyem akan mendapat rumah ukuran 6x6 dengan lantai batu. Ia tidak akan lagi tinggal dalam gubuk itu lagi.

"Anak saya selalu bertanya, kapan punya rumah seperti ibu guru. Hari ini terwujud," kata Sujiyem.

Ajak merayakan Hari Buruh dengan santun

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, memang mengajak buruh merayakan Hari Buruh pada 1 Mei dengan cara yang lebih santun. Kabupaten Kulon Progo menjadi tuan rumah perayaan May Day untuk wilayah DIY. 

Sebagai tuan rumah, Pemkab Kulon Progo memilih menggebrak tradisi May Day dengan kearifan lokal.

Kebetulan Kulon Progo rutin melaksanakan bedah rumah di setiap hari Minggu. Pemerintah menggandeng beberapa perusahaan menggelar bedah rumah bagi biruh.

"Kita menyelenggarakan lewat bedah rumah," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana, pada kesempatan berbeda.

Kegiatan ini berlangsung pada 5 rumah di 4 desa. Kelimanya yakni dua rumah di Desa Tuksono, 1 rumah di Kalirejo, 1 rumah di Hargotirto, dan 1 lagi di Salamrejo.

Pemerintah menggandeng beberapa perusahaan lokal untuk terlibat aksi bedah rumah ini, yakni Toserba Sidoagung, BPR Nusamba Temon, PT SUN Chang, PDAM Tirta Binangun, dan Baznas Kulon Progo.

Bedah rumah merupakan acara puncak May Day di Kulon Progo. Bedah rumah sendiri berlangsung dari 24-28 April 2019.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/29/12574611/cara-lain-rayakan-may-day-selain-demo-pengusaha-bedah-rumah-buruh-di-kulon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke