Salin Artikel

Cerita Istri Thomy, Petugas KPPS di Surabaya yang Meninggal Diduga karena Kelelahan

SURABAYA, KOMPAS.com - Satu lagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kota Surabaya, meninggal dunia.

Petugas KPPS itu adalah Thomy Heru Siswantoro (46). Ia gugur diduga karena kelelahan usai bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 019, Kelurahan Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, pada gelaran Pemilu 2019.

Istri Thomy, Maria Magdalena Lastri (46), menceritakan, suaminya itu bekerja 24 jam saat hari pemungutan suara.

Dia berangkat pagi pukul 06.30 WIB pada Rabu (17/4/2019) dan baru pulang ke rumah Kamis (18/4/2019) pukul 06.30 WIB.

"Jadi, bapak bekerja 24 jam," kata Maria, ditemui di rumah duka di Karanggayam Teratai Nomor 24, Tambaksari, Surabaya, Kamis (25/4/2019).

Menurut Maria, malam hari sebelum suaminya itu pulang, ia sempat membelikan nasi bungkus untuk Thomy. 

Namun, nasi yang ia beli untuk suaminya itu tidak dimakan. Nasi itu, kata Maria, tergeletak di meja makan rumahnya.

Setelah bertugas di TPS pada Rabu (17/4/2019), Maria mengira suaminya akan pulang sekitar pukul 22.00 WIB.

"Tapi ketika saya bangun pagi-pagi, nasinya masih ada. Ternyata (Thomy) belum datang," ujar dia.

Maria menyebut, ayah Arnold Janssen Joemantoro Duta Pratama (16) itu, baru pulamg pada Kamis (18/4/2019) pagi.

Suaminya itu sempat mengeluh sesak nafas, namun tidak mau diajak berobat ke dokter. Thomy berusaha meyakinkan Maria bahwa sakit yang diderita adalah sakit biasa.

"Jadi, cuma minum obat dan saya kerokin. Karena katanya cuma masuk angin akibat kelelahan," ujar dia.

Namun, pada Senin (22/4/2019), kondisi Thomy juga tak kunjung membaik. Maria pun membawa suaminya ke klinik di sekitar rumah.

Di klinik itu, dokter suaminya diberikan obat.

Tiga hari berselang atau pada Kamis (25/4/2019) pukul 04.00 dini hari, Thomy kembali mengeluh sesak nafas dan membangunkan Maria dan mengeluh dadanya sesak.

Kemudian, Maria langsung membawa Thomy ke UGD Rumah Sakit Katolik ST Vincentius a Paulo atau RKZ Surabaya dan diopname.

Menurut Maria, hasil pemeriksaan dan diagnosa dokter, Thomy disebut mengalami pembengkakan di bagian jantung, hingga Thomy meninggal pada Kamis (25/4/2019) pagi. 

"Jantungnya difoto bengkak, setelah difoto kejang-kejang. Dipacu jantungnya sudah enggak bisa," kata dia.

Jasad Thomy saat ini sudah disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karanggayam Teratai, Surabaya, tak jauh dari rumahnya.

Sebelum Thomy, sudah ada dua orang petugas KPPS di Surabaya yang meninggal dunia. Salah satunya Badrul Munir, petugas KPPS di TPS 19 Kedung Baruk, Badrul Munir dan Sunaryo, petugas KPPS di TPS 13 Kapas Madya.

Selain itu, ada pula 17 orang petugas KPPS yang tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Surabaya.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/25/15362201/cerita-istri-thomy-petugas-kpps-di-surabaya-yang-meninggal-diduga-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke