Kelebihan Barang Bawaan, Penumpang Lion Air Ketinggalan Pesawat hingga Harus Beli Tiket Lagi

KOMPAS.com - Gara-gara barang bawaan yang tidak sesuai prosedur, salah satu penumpang Lion Air rute Bandung-Kualanamu, Ariesa Sinaga, terpaksa kembali membeli  tiket pesawat, Selasa (23/4/2019).

Ariesa menjelaskan, pihak Lion Air di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menganggap jumlah barang bawaan yang hendak di bawa ke kabin tidak sesuai dengan jumlah tiket.

Saat itu, Ariesa menjelaskan, dirinya membeli tiket pesawat untuk suaminya, dua anak mereka yang berusia di bawah 7 tahun, serta dua anggota lain keluarganya.

"Tadi sepupuku yang bawa barangnya anakku, kan anakku masih kecil, belum bisa membawa barang sendiri, itulah yang dipermasalahkan pihak Lion Air, katanya satu orang satu barang yang tidak melebihi 7 kilogram. Situasinya kan itu barang anak saya, makanya pamannya membawa lebih dari satu barang, anak saya tidak sanggup membawa," kata Ariesa, seperti dikutip dari Tribunnews.

Melalui sambungan telepon kepada Tribunnews, Ariesa mengatakan, dirinya telah membuang beberapa bungkusan kecil roti agar jumlah item yang dibawa menjadi 6 item.

Meskipun demikian, pihak Lion Air masih mempermasalahkan dengan penegasan 'satu orang satu barang'.

Akibatnya, keluarga terpaksa ketinggalan pesawat dan harus membeli tiket baru pukul 16.30 WIB pada hari yang sama. Ariesa mengatakan tidak ada permintaan maaf dari pihak Lion Air.

Sementara itu, pihak Lion Air membenarkan telah terjadi insiden dengan salah satu penumpang rute Bandung-Kualanamu.

"Barang yang dibawa banyak, ada sembilan. Ukuran barangnya bervariasi, ada yang besar dan yang kecil-kecil. Paling besar berkapasitas 7,2 kilogram. Kami udah minta untuk disatukan," kata Novi, salah satu petugas Lion Air yang ditemui Tribun Jabar di Pusat Layanan Pelanggan Bandara Husein Sastranegara Bandung (23/4/2019).

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Penumpang 'Ribut' dengan Petugas Lion Air di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Beli Tiket Lagi