Salin Artikel

Pasca-Viral Sampah Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun, Pemkab Malang Akui Sulit Cegah Sampah Plastik Dibuang ke Laut

Sampah plastik di laut selatan Kabupaten Malang menjadi perhatian setelah viral temuan bungkus Indomie berusia 19 tahun di Pantai Sendang Biru. Meski usianya sudah cukup lama, sampah plastik itu masih utuh dan belum ada tanda-tanda akan terurai.

Renung mengatakan, sampai saat ini masyarakat di Kabupaten Malang masih membuang sampah sembarangan. Terutama masyarakat yang dekat dengan pantai selatan. Sampah itu masuk ke sungai dan terbawa arus hingga ke laut.

"Ini perlu lihat peta hidrologi sungai di Malang selatan. Seperti sungai yang ada di Bajul Mati yang kelihatan gede loh, sama sungai-sungai lainnya yang menuju laut selatan," jelasnya, Selasa (9/4/2019).

Karena itu, pihaknya menilai bahwa pembangunan TPS3R merupakan solusi tepat mengurangi sampah plastik. TPS3R merupakan tempat pengolahan sampah yang menggunakan prinsip reduce, reuse dan recycle (3R).

Nantinya, sampah itu akan dipilah. Sampah anorganik akan diolah supaya bernilai ekonomis dan sampah organik akan dijadikan kompos atau biogas.

"Lokasi-lokasi penyebaran permukiman yang kami kesulitan untuk pelayanan persampahan. Maka model pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui TPS3R lah yang cocok atau Bank Sampah. Ini kalau tidak ada pengelolaan sampah yang baik perilaku masyarakat membuang sampah seenaknya," jelasnya.

Selain itu, pihaknya akan mengupayakan penyediaan tempat pemprosesan akhir (TPA) sampah di Jalur Lintas Selatan (JLS). Jalur tersebut dibangun di sepanjang pantai Malang selatan sebagai akses wisata. Sebab, Kabupaten Malang terkenal dengan deretan pantainya yang memiliki karakter masing-masing.

Menurutnya, penyediaan TPA itu harus bekerjasama dengan pihak Pehutani. Sebab, pantai Malang selatan merupakan wilayah Perhutani.

"Kita pada saat ini berupaya untuk menyediakan TPA (tempat pemprosesan akhir) sampah di kawasan jalur lintas selatan, yaitu dengan cara pinjam pakai hutan produksi ke pihak Perhutani. Karena, kawasan selatan sebagian besar di bawah kendali teman-teman Perhutani, termasuk perkembangan pariwisata di daerah selatan sebagian besar usaha pariwisata yang bekerjasama dengan Perhutani," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/09/21165841/pasca-viral-sampah-bungkus-indomie-berusia-19-tahun-pemkab-malang-akui-sulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke