Salin Artikel

Menteri Susi: Makan Kelapa Muda Jangan Pakai Sedotan

"Indonesia negara penghasil sampah plastik nomor dua di dunia. Kita harus mengurangi pemakaian plastik sekali pakai," kata Susi di hadapan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Cijantung.

Dia mengatakan, setiap membeli barang pasti diberi kantong platik untuk mengemas barang belanjaan. Padahal, plastik tidak bisa hancur sampai 400 tahun lamanya.

"Beli se-ons garam pakai kresek, beli cabe se-ons pakai kresek. Kalau kita buang kresek tiap hari, maka ada berapa juta kresek (yang jadi sampah)," jelasnya.

Susi menyarankan para santri untuk membawa tas ganepo saat berbelanja. Agar tidak bercampur, barang belanjaan dibungkus kertas koran secara terpisah sebelum dimasukkan tas ganepo.

"Ambil kertas koran. Biar dibungkus sama kertas koran. Jangan ada kresek-kresek deh. Bawa aja ganepo. Bikin dari anyaman pandan," katanya.

Susi juga mengimbau agar santri tidak membeli air mineral dalam kemasan gelas maupun botol. Pengalamannya, setiap mengunjungi sejumlah pulau selalu terdapat sampah botol plastik air mineral.

"Itu bekas botol ampuuun. Di laut, di sisi pulau banyak. Ke sana sini ada kresek," jelas dia.

Susi juga berpesan ketika minum es kelapa muda pun sebaiknya jangan memakai sedotan.

"Biarin netes sedikit, jangan takut (basah). Lebih nikmat tak pakai sedotan," ucapnya.

Dia mengatakan, upaya mengurangi sampah plastik harus diawali dari diri sendiri.

"Mulai dari diri sendiri, rumah sendiri, kurangi kresek," ajaknya.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/08/13371911/menteri-susi-makan-kelapa-muda-jangan-pakai-sedotan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke