Salin Artikel

5 Fakta Polemik Sandiaga Kibarkan Bendera NU saat Kampanye, PWNU Jatim Protes hingga Tanggapan Yenny Wahid

KOMPAS.com - Bendera Nahdlatul Ulama (NU) tampak berkibar saat acara kampanye calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno di Stadion Semeru, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019) lalu.

Hal itu mendapat protes dari Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) Marzuki Mustamar.

Marzuki mengatakan, dirinya tidak rela bendera NU digunakan kampanye oleh cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Setelah itu, sejumlah tokoh NU angkat bicara dan mengimbau kepada kedua kubu 01 dan 02 untuk tidak menggunakan bendera NU saat acara kampanye.

Baca fakta berikut ini:

Seperti diketahui, Sandiaga menggunakan bendera NU saat berkampanye di Stadion Semeru, Kabupaten Lumajang, Kamis (4/4/2019).

Ketua PWNU Jatim Marzuki mengatakan, bendera NU sebagai simbol ahlussunnah wal jamaah, tidak boleh digunakan oleh kelompok yang menentang NU dan punya niat untuk menghancurkan NU dan Indonesia.

"Kejadian di Lumajang kemarin, bendera NU dipakai kampanye cawapres nomor urut 02, saya tidak rela dunia akhirat. Apalagi di dalamnya ada PAN, PKS yang terang-terangan menolak tahlilan, ziarah kubur, diba'an, manakiban, tawasulan dan tradisi NU lainnya," ujar Marzuki, saat menghadiri kegiatan turba dan konsolidasi organisasi NU zona Madura, di Pondok Pesantren Miftahul Anwar, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Sabtu (6/4/2019).

Saat dikonfirmasi, Sandiaga mengaku, saat itu ada seseorang yang meminta dirinya untuk memegang bendera tersebut.

Ia menyatakan tidak ada yang salah jika dirinya melakukan hal itu karena ia sendiri adalah anggota NU.

“Kami banyak sekali bertemu dengan elemen masyarakat di rapat umum. Saya diminta-minta untuk memegang bendera NU, dan saya sendiri adalah anggota NU, saya memegang karta NU (kartu tanda anggota NU),” kata Sandi kepada wartawan usai menghadiri kampanye terbuka di Gedung Tri Bhakti Kota Magelang, Sabtu.

Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, NU adalah organisasi yang bisa dimiliki oleh semua golongan masyarakat termasuk dirinya. Ia pun berharap organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu menjadi perekat bangsa.

Anwar Sadad, Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Jawa Timur Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meminta Pengurus Nahdatul Ulama ( NU) Lumajang tidak sensitif menyikapi bendera NU di acara kampanye akbar Sandiaga Uno di Stadion Semeru Lumajang, Kamis (4/4/2019) lalu.

"Pengurus NU jangan sensi begitu, memangnya NU milik pengurusnya? NU milik umat. Sebelum NU sebagai organisasi lahir, sudah ada jamaah NU," kata politisi Partai Gerindra itu saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (6/5/2019) malam.

NU menurut dia bukan sekadar organisasi atau jamiyah, tapi NU juga harus dimaknai jemaah atau komunitas yang anggotanya tidak terstruktur.

"Lagipula, Sandiaga Uno juga warga NU, beliau juga punya kartu anggota NU," ucapnya.

Yenni Wahid, putri pertama mantan presiden Abdurahman Wahid menyayangkan bendera berlambang Nahdatul Ulama ( NU) dikibarkan oleh calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno dalam acara kampanye akbar di Lumajang.

"Seyogyanya bendera NU tidak dikibarkan dalam kampanye, baik itu oleh pasangan 01 maupun pasangan 02, kita harus disiplin," kata Yenni usai acara deklarasi Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur di Surabaya, Minggu (7/4/2019).

Kedekatan dengan NU, menurut dia, tidak harus dibuktikan dengan mengibar-ngibarkan bendera.

"Kedekatan dengan warga NU dibangun dengan menyalurkan aspirasi warga NU dan memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan NU," terangnya.

Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, NU adalah organisasi yang bisa dimiliki oleh semua golongan masyarakat termasuk dirinya. Ia pun berharap organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu menjadi perekat bangsa.

“NU milik semua, NU ada di atas semua golongan. Masa seorang anggota NU tidak boleh membawa bendera NU. Jadi, mudah-mudahan ini menjadi salah satu perekat bangsa kita karena NU ini adalah organisasi massa Islam yang terbesar. Saya berpikir NU menaungi semua pihak,” paparnya.

Seperti diketahui PWNU Lumajang melayangkan protes kepada Sandiaga yang membawa bendera NU saat kampanye di Lumajang pada Kamis (4/4/2019). 

Sumber: KOMPAS.com (Taufiqurrahman, Achmad Faizal)

https://regional.kompas.com/read/2019/04/08/07522921/5-fakta-polemik-sandiaga-kibarkan-bendera-nu-saat-kampanye-pwnu-jatim-protes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke