Salin Artikel

Idap Asma Sejak Lahir, Purwanto Hanya Minum Obat Batuk karena Tak Punya Uang

Tidak ada kata yang terucap dari bibirnya karena sejak kecil Purwanto (35) sudah kesulitan berkomunikasi.

Sukinah, kakak Purwanto yang baru pulang dari sawah mempersilakan Kompas.com masuk ke rumah sederhana yang berdinding anyaman bambu.

"Adik saya ini bisanya hanya bicara gung sama rung (bahasa daerah yang artinya belum), susah bicaranya," ujar Sukinah yang merawat Purwanto, Jumat (5/4/2019).

Purwanto, menurut Sukinah, sudah mengidap sakit asma sejak lahir. Penyakit asma yang diderita Purwanto diturunkan dari ibunya, Parmi yang juga menderita asama turunan.

Dari 4 saudara, hanya Purwanto yang mengidap asma akut.

"Orangtua sudah meninggal semua, sejak kakek dulu memang ada keturunan sakit asma," imbuhnya.

Akibat asma yang dideritanya, Purwanto mengalami gangguan fisik dan mental. Selain kesulitan berkomunikasi, Purwanto juga kesulitan bergaul.

Setiap hari Purwanto hanya menghabiskan waktu di rumah dan di kamarnya. Saat ini Purwanto tinggal bersama kakaknya, Sukinah.

Menurut Sukinah, asma Purwanto kambuh tanpa mengenal waktu. Dalam kondisi cuaca dingin maupun panas, tiba-tiba saja Purwanto kesulitan bernafas. Setiap kambuh, selain sesak nafas Purwanto juga mengalami batuk parah.

Sayangnya karena keterbatasan ekonomi, setiap asma Purwanto kambuh, Sukinah hanya mampu membelikannya obat batuk dari warung.

"Kami hanya kerja tani, obatnya kalau kambuh ya obat batuk dari warung saja," ucapnya.

Selama hidupnya, Purwanto hanya beberapa kali diperiksa dokter, itu pun dokter puskesmas. Lagi lagi karena alasan ekonomi, Sukinah hanya mampu membawa adiknya ke puskesmas.

"KTP saja adik saya nggak punya. Makanya nggak dapat BPJS," katanya.

KTP dalam proses

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Turi Sunyoto mengaku baru mengetahui keadaan Purwanto dari media sosial. Sejumlah warga mengunggah foto keadaan Purwanto yang memprihatinkan karena menderia asma.

Sunyoto mengatakan, saat ini pemerintah desa berusaha membuat KTP untuk Purwanto agar bisa mendapat bantuan pengobatan melalui BPJS.

"Begitu tahu langsung saya perintahkan perangkat untuk ngurus. Saya yang nuntun ke kantor camat foto KTP. Ini masih proses," katanya.

Sunyoto mengklaim banyak warganya yang enggan membuat KTP karena sudah tua dan mengalami gangguan mental, termasuk keluarga Purwanto.

"Orangtua Purwanto dulu nggak mau anaknya foto KTP, alasannya mau ke mana?" imbuhnya.

Sunyoto memastikan Purwanto akan segera mendapat perawatan setelah KTP-nya dan pengurusan BPJS selesai.

"Segera kita urus BPJS-nya nanti," pungkas Sunyoto.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/05/13103751/idap-asma-sejak-lahir-purwanto-hanya-minum-obat-batuk-karena-tak-punya-uang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke