Salin Artikel

Begini Desain Alun-alun Surabaya yang Dibangun di Bawah Tanah

Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Iman Krestian mengatakan, pihaknya telah mendesain alun-alun tersebut dengan sejumlah fasilitas. 

"Di sana (Alun-alun Surabaya) selain tempat ngumpul seperti alun-alun biasa, di sana itu juga ada aktivitas istilahnya spatio temporal yang bisa dibuat macam-macam. Tidak fix dibuat sentra PKL, ada banyak aktivitas," kata Iman kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2019).

Iman mengatakan, Alun-alun Surabaya yang terletak di bawah tanah itu bukan dihuni sentra PKL, tapi lebih ke sentra kuliner unggulan Surabaya. Itu artinya, yang boleh menjadi member adalah pedagang yang sudah terpilih kualitasnya oleh pemkot.

Di Alun-alun Surabaya juga akan tersedia produk UMKM Surabaya dengan model portable. Pedagang yang berjualan akan melalui proses kurasi yang ketat.

Sehingga sentra kuliner dan produk UMKM Surabaya yang  benar-benar memiliki kualitas dan menjadi unggulan di Surabaya.

"Cita rasa harus benar-benar khas Surabaya dan Dinas Kesehatan akan melakukan pendampingan, untuk pemantaun harga dan kesehatannya harus terjamin," ujar dia.

Iman menyampaikan,  Alun-alun Surabaya tidak jauh beda dengan alun-alun pada umumnya. Konsepnya memang dibuat sebuah open space atau ruang publik yang terbuka.

"Di sana masyarakat bebas beraktivitas seperti apa. Kita sediakan performance art. Sebenarnya kita cuma support utilitas dan yang jelas ber-AC karena di bawah tanah," jelasnya.

Di Alun-alun Surabaya juga terdapat fasilitas berupa ampiteater yang digunakan untuk pertunjukan hiburan dan seni. Namun, ampiteater utama terletak di atas Jalan Pemuda 17 atau di permukaan tanah.

"Tapi di bawah juga ada ampiteaternya, jadi modelnya nanti ini semacam alun-alun atau plasa terbuka, tapi di sekelilingnya itu ada tempat duduk-duduknya, ada ampiteater-nya," ucap dia.

Luas lahan Alun-alun Surabaya bisa menampung ratusan orang dengan luas sekitar 1,4 hektar, termasuk basement parkir.

Aktivitas kesenian dan kebudayaan yang biasa digelar di Balai Pemuda juga bisa dilakukan di Alun-alun Surabaya.

Menurut rencana, pembangunan ruang publik terbuka itu akan dimulai pada Juni 2019 mendatang. Pemerintah Kota Surabaya menganggarkan Rp 80 miliar dari APBD untuk membangun ikon baru di Kota Pahlawan tersebut.

Alun-alun Surabaya itu terletak di atas dan di bawah Jalan Pemuda nomor 17, di bawah Jalan Yos Sudarso, serta basement Balai Pemuda.

"Yang di Balai Pemuda sudah kita putuskan. Aksesnya saya minta di sisi utara (Jalan Yos Sudarso) tembus dari barat (Balai Pemuda) dan keluarnya di Jalan Pemuda," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melihat persiapan pengerjaan Alun-Alun Surabaya di Balai Pemuda, Rabu (20/3/2019).

https://regional.kompas.com/read/2019/03/21/14183961/begini-desain-alun-alun-surabaya-yang-dibangun-di-bawah-tanah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke