Salin Artikel

Raih Gelar Doktor Termuda ITS, Rendra Ingin Jadi Peneliti

SURABAYA, KOMPAS.com - Dengan gelar doktor, Rendra Panca Anugraha berambisi ingin mengabdikan ilmunya kepada masyarakat. Dia ingin menjadi peneliti dan dosen di kampus tempat belajarnya.

Bagi pria kelahiran Bondowoso, 25 November 1994 ini gelar doktor adalah gelar akademis yang harus digunakan sebagai instrumen pengabdian kepada masyarakat.

"Saya harus mampu mencari peluang agar mampu berkontribusi kepada masyarakat melalui kapasitas intelektual yang saya miliki," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (18/3/2019).

Menurutnya, banyak problem nyata di tengah masyarakat yang perlu dicari solusinya. Beberapa persoalan dianggapnya memiliki kompleksitas tinggi, sehingga perlu penanganan khusus untuk menyelesaikannya.

Putra bungsu pasangan Suwardjito dan Miftachul Djannah itu berkeinginan menjadi peneliti dan dosen di ITS.

Dengan profesi tersebut, dia berharap bisa berkontribusi kepada masyarakat dan ilmu pengetahuan yang digelutinya.

Rendra berpesan kepada para mahasiswa di Indonesia untuk selalu bekerja keras dalam meraih target akademiknya.

"Tidak harus pintar, banyak mahasiswa di berbagai perguruan tinggi yang cerdas, namun prestasi akademiknya kurang karena kurang berusaha," ujarnya.

Kemarin, Rendra meraih gelar doktor di usianya yang ke-24 lebih 4 bulan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,95.

Usia Rendra saat meraih gelar doktor hampir sama dengan peraih gelar doktor termuda asal Institut Teknologi Bandung yang diwisuda pada 2017 lalu, yakni Grandprix Thomryes Marth Kadja.

Rendra mengangkat disertasi tentang pemanfaatan dimethyl carbonate (DMC) dan diethyl carbonate (DEC) sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin.

Dalam disertasi tersebut, dia menawarkan gagasan mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil sebagai sumber energi, dengan menambahkan DMC dan DEC yang dapat diproduksi dari sumber biomassa.

Rendra adalah peserta program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Program yang digulirkan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi ini menantang mahasiswa menyelesaikan program doktoral dalam waktu 4 tahun.

Namun Rendra berhasil menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 3,5 tahun.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/18/12010381/raih-gelar-doktor-termuda-its-rendra-ingin-jadi-peneliti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke