Salin Artikel

Pasca-ledakan Bom di Sibolga, Ratusan Warga Mengungsi

Pasalnya, kawasan tempat tinggal mereka masih dilakukan sterilisasi karena dikhawatirkan ada sisa bahan peledak yang belum diamankan.

Permukiman yang disterilkan berada dalam radius 100 meter dari rumah terduga AH alias Uppang. Kerusakan akibat ledakan bervariasi mulai ringan hingga berat.

Ada yang sejak hari pertama ledakan, warga tidak kembali ke rumah. Bahkan untuk sekadar mengganti pakaian.

Sebelum tenda-tenda dibangun, banyak warga memilih tidur di teras rumah warga yang yang tak terdampak.

Kamis (14/3/2019) siang, warga berinisiatif membuat dapur umum di pinggir jalan dan teras rumah. Mereka bergotong-royong memasak dengan menu ala kadarnya, nasi, mi instan dan dadar telur.

Belum ada data resmi berapa jumlah warga yang terdampak, instansi terkait masih melakukan pendataan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga Juangon Daulay mengatakan, tenda-tenda dan posko dinas kesehatan sudah dibangun.

"Kita tangani pengungsi dulu. Sampai saat ini belum bisa masuk ke lokasi untuk mendata berapa kerusakan yang terjadi. Sepertinya bakal lama masa tanggap daruratnya. Saat ini polisi masih bersiaga di lokasi menjaga titik ledakan tetap steril," kata Juangon lewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2019) malam.

Seperti diberitakan, bom meledak di dekat kediaman terduga AH ketika Densus 88 Anti Teror Mabes Polri akan meringkusnya pada Selasa (12/3/2019).

Ledakan menyebabkan ketakutan dan melukai seorang polisi. Bom kembali meledak pada Rabu (13/3/2019) dinihari.

Marnita Sari Hutahuruk alias Solimah yang merupakan istri AH melakukan bom bunuh diri bersama anaknya. Aksi ini setelah polisi gagal membujuknya untuk menyerahkan diri.

Selain AH, polisi juga meringkus AK alias Ameng alias Abu Halimah, dan ZP alias Ogek Zul di Sibolga.

Kemudian menangkap perempuan berinisial R di Kota Tanjungbalai, dan M di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Dari dua titik di Sibolga, polisi menyita ratusan kilogram bahan baku peledak dan sejumlah bom rakitan aktif.

Soal penangkapan R dan M, Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto yang dikonfirmasi wartawan membenarkannya. Agus bilang, R diamankan di kawasan Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai.

R merupakan warga Jalan Ampera, Dusun II, Desa Baganpekan, Kecamatan Tanjungbalai Asahan, Kabupaten Asahan.

"Sudah kita amankan dua orang, R dan M," kata Agus, Kamis (14/3/2019).

R ini, lanjut dia, mengetahui pembelian bahan baku bom. R juga merupakan istri dari Hendri Syahli Manurung (27), warga Tanjungbalai yang diduga salah satu anggota jaringan JAD kelompok Syaiful yang ditembak mati Densus 88 pada Oktober 2018 lalu. Total ada lima terduga pelaku yang ditangkap di Sumut.

"Tiga orang ditangkap di Sibolga, dua lagi R dan M. Sementara Solimah dan anaknya bunuh diri setelah negosiasi gagal. Jenazahnya sudah dievakuasi, kondisinya tidak utuh lagi. Dua ledakan terjadi dinihari menyebabkan rumah terduga dan sekitarnya hancur. Kita juga menemukan ratusan kilogram bahan baku peledak dari dua titik di Sibolga," pungkas Agus.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/14/22195921/pasca-ledakan-bom-di-sibolga-ratusan-warga-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke