Buntut Aksi Segel Kampus, Mahasiswa Undar Jombang Dilaporkan ke Polisi

Pihak kampus melaporkan sejumlah mahasiswanya kepada polisi pascaperistiwa penyegelan kampus. Kasat Reserse dan Kriminal Polres Jombang, AKP Azi Pratas Guspitu membenarkan mengenai adanya laporan tersebut.

"Iya benar, pihak kampus (Undar) melaporkan terkait penyegelan kampus," kata Azi, saat dikonfirmasi Kompas.com, melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/3/2019).

Atas pelaporan tersebut, lanjut Azi Pratas, kepolisian sudah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi. Di lingkungan kampus Undar Jombang, polisi juga memasang police line di sejumlah titik.

"Kami sudah terima laporan, melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) terkait penyegelan kampus tersebut dan memeriksa saksi-saksi," ungkap dia.

Kuasa Hukum Yayasan Undar Jombang, Ahmad Solikhin Ruslie mengatakan, aksi penyegelan oleh sejumlah mahasiswa dinilai sebagai tindakan yang merugikan banyak pihak di lingkungan kampus.

Karena itu, pihaknya terpaksa menempuh jalur hukum dengan melaporkan aksi penyegelan kepada polisi. "Prosesnya berlanjut, (saat) ini tingkat penyelidikan kepolisian dan kami berharap tetap berlanjut sampai ke pengadilan," kata dia.

Sholikin mengatakan, salah satu kerugian akibat adanya aksi penyegelan kampus, yakni terganggunya aktifitas perkuliahan di kampus Undar Jombang.

Padahal, minggu ini sudah memasuki masa aktif kuliah.

"Persoalannya, ini adalah tindakan yang sudah merugikan banyak pihak. Yang melakukan demo itu kan hanya puluhan saja, sementara masih ada ribuan mahasiswa yang inginnya (perkuliahan) aktif," beber Sholikin.

Pelaporan pihak kampus atas aksi penyegelan oleh mahasiswanya, lanjut Sholikin Ruslie, menjadi cara terbaik yang ditempuh pihak Yayasan Undar Jombang.

"Maka kami berharap kepada kepolisian untuk menindaklanjuti persoalan ini, karena unsur pidananya jelas," ujar dia.

Pada Senin (11/3/2019) lalu, puluhan Mahasiswa Undar Jombang melakukan aksi demonstrasi di lingkungan kampus. Aksi itu sebagai bentuk protes atas konflik internal Undar yang tak kunjung rampung dan berbuntut pada terbengkalainya proses perkuliahan.

Dalam aksinya, para demonstran berkeliling di lingkungan kampus dan berhenti di setiap gedung fakultas. Di setiap fakultas, para mahasiswa menyegel pintu kantor dan ruang perkuliahan dengan batangan kayu.