Salin Artikel

Fakta Relokasi Makam Warga Non Muslim di Mojokerto, Sempat Ada Kesepakatan hingga Polisi Waspada Provokasi

Alasan warga adalah tanah makam Desa Ngareskudo hanya diperuntukkan bagi warga muslim.

Negosiasi dari kelompok Gusdurian di Mojokerto kepada warga desa terus dilakukan. Namun, warga bersikukuh untuk menolak pemakaman jenazah Nunuk Suwartini.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Alasan warga Desa Ngareskidul, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menolak pemakaman Nunuk Suwartini, adalah Nunuk beragama nonmuslim. Sementara itu, menurut warga tanah makam di desa mereka hanya khusus untuk muslim.

Kasus tersebut sempat mencuat dan mendapat perhatian banyak pihak, salah satunya kelompok Gusdurian di Mojokerto.

Para Gusdurian tersebut mendampingi keluarga almarhum untuk bernegosiasi untuk pemakaman jenazah Nunuk Suwartini.

Bersama kelompok Gusdurian, pihak keluarga almarhum Nunuk sempat melakukan negosiasi dengan warga desa.

Kesepakatan pun tercapai, pihak keluarga tidak memasang dan melakukan prosesi sembahyang di lokasi pemakaman.

"Syarat-syarat sudah dijalankan oleh pihak keluarga duka, seperti tidak boleh ada salib di makam dan tidak boleh melakukan prosesi pemakaman ala kepercayaan yang dianut keluarga almarhumah," kata Koordinator Gusdurian Mojokerto, Imam Almaliki yang dikonfirmasi, Kamis (21/2/2019).

Mereka mendesak makam Nunuk Suwartini direlokasi. Akhirnya, rapat dengan perwakilan warga, aparat desa, dan polisi pun digelar.

"Salah satu hasil kesepakatan adalah makam Bu Nunuk direlokasi ke desa yang ada makam nonmuslimnya," terang Malik.

Hingga saat ini pihak keluarga almarhum sedang mempersiapkan lahan untuk relokasi makam.

"Keluarga legowo dan diputuskan dimakamkan di Desa Kedungsari yang ada makam nonmuslimnya. Lokasinya hanya 1 kilometer dari makam sekarang," kata Malik.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengaku sudah memantau peristiwa tersebut.

Kesepakatan antara keluarga, perwakilan warga, dan aparatur desa sudah dibuat untuk merelokasi makam.

"Yang kami waspadai sekarang adalah potensi provokasi yang bisa menyulut gejolak di tengah masyarakat," jelasnya.

Polisi tidak melakukan pengamanan khusus di sekitar makam. Namun, apapun bentuk perusakan akan ditindak secara hukum.

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/22/10300041/fakta-relokasi-makam-warga-non-muslim-di-mojokerto-sempat-ada-kesepakatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke