Salin Artikel

"Balaslah dengan Karya", Lagu Ciptaan Difabel Penuh Bakat hingga Penyemangat saat Diremehkan

KOMPAS.com - Video klip lagu "Balaslah dengan Karya" karya Achmad Rizki Fauzi (22), warga Kelurahan Lateng, Kecamatan Kota Banyuwangi, mewakili perasaannya tentang bagaimana seorang penyandang difabel di-bully dan diremehkan. 

Proses pembuatan video berdurasi 5,29 menit tersebut melibatkan 15 difabel di Banyuwangi, antara lain fotografer yang tidak memiliki tangan dan kaki, penari Gandrung yang tuna rungu, penyanyi dan pemain drum yang tuna netra serta beberapa difabel yang berprestasi lainnya.

Rizki mengatakan, video tersebut dia persembahkan bagi seluruh penyandang difabel untuk tetap berkarya ditengah kekurangan yang dimiliki. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

Pria kelahiran 10 Mei 1997 tersebut bercerita kepada Kompas.com, jika dia bukan hanya sekedar di-bully, tapi juga sering dipukuli oleh teman-teman sepermainannya hanya karena dia berbeda dengan temannya.

"Bisa dikatakan trauma. Saya dipukuli dan disuruh-suruh dan saya mengiyakan saja karena saya takut tidak punya teman jika melawan," kata Rizki, Jumat (15/2/2019).

Lirik dan nada lagu "Balaslah dengan Karya" tersebut diciptakan 5 tahun lalu saat dia masih sekolah.

Lagu tersebut menceritakan isi hatinya yang sering dihina dan sering di-bully karena difabel.

Video klip lagi "Balaslah dengan Karya" melibatkan kawan-kawan difabel yang ada di Banyuwangi.

"Saya nggak mau menyebutnya ini karya saya sendiri tapi ini karya bersama-sama hanya kebetulan saja saya yang membuat liriknya dan nada sederhananya," jelasnya.

Video klip tersebut bercerita tentang seorang difabel yang sering dihina, namun dia tetap menghasilkan karya terbaiknya. Rizki menyanyikannya sendiri lagu tersebut, featuring dengan Krisandi.

Melalui lagu tersebut, Rizki ingin menyampaikan pesan bahwa para difabel pun masih bisa berkarya di tengah kekurangannya.

"Kami ingin melawan diskriminasi dan menunjukkan walaupun kami difabel tapi kami bisa berkarya seperti teman-teman lainnya," ungkapnya.

Pengambilan gambar video klip lagu "Balaslah dengan Karya" dilakukan sejak awal tahun 2018 dan dirilis pada 9 Desember 2018 berbarengan dengan memperingati hari Difabel Internasional 2018.

"Pengambilan gambarnya memang agak lama, tapi proses produksi sekitar satu bulan. Memang nggak mau keburu biar hasilnya maksimal. Di situ saya nge-rap dan ini pengalaman baru buat nyanyi," jelasnya.

Video klip tersebut di unggah di akun Youtube RISSKEI' milik Rizki.

Saat ini, Rizki mengaku sedang menggarap proyek pembuatan film indie dengan rekan-rekannya.

Dia berharap apa yang dia lakukan menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya sesama difabel, bahwa mereka bisa berkarya seperti orang lainnya.

"Seperti lirik di lagu yang saya tulis. Aku selalu dianggap sebelah mata, mencari kerja itu memang susah, maka jangan buang waktumu sia-sia, agar hidupmu baik selamanya. Balaslah cemoohan dengan karya," ujar pemilik akun Instagram riss_kei tersebut.

Rizki bercerita, jika saat masih belum sekolah sering kali mencoret-coret dinding dengan pensil warna.

Ketika itu, Nurjannah, ibu kandungnya langsung memasukkan Rizki ke sekolah dasar karena dirasa mampu menulis walaupun jarinya tidak tumbuh sempurna.

Saat memegang pensil, Rizki mengatupkan kedua telapak tangannya, termasuk saat menggambar atau membuat sketsa.

Saat SMA, hobi menggambar Rizki mulai menghasilkan uang karena banyak rekan-rekannya yang meminta untuk dibuatkan sketsa wajah.

"Saat itu dibayar 15 ribu per gambar atau kadang dikasih uang pulsa. Sudah senang banget buat sangu sekolah," ceritanya.

Rizki masih teringat saat ibunya melarang dirinya untuk menekuni seni menggambar. Alasannya, menggambar hanya membuang-buang waktu dan tidak menghasilkan uang.
Namun, Rizki berjanji di usia 20 tahun dia harus bisa menghasilkan uang sendiri dari hobinya menggambar.

Dari mulut ke mulut, akhirnya semakin banyak yang meminta dia membuat sketsa wajah dan mural di dinding rumah atau gang kampung serta menghiasi beberapa halaman dinas di wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Untuk membuat mural-mural tersebut itu, dia dibayar secara profesional. Rata-rata mural yang dibuat bertemakan tentang tradisi, dan budaya lokal masyarakat Banyuwangi.

"Alhamdulilah bisa menabung dan beli kamera untuk buat video-video pendek. Saya mengeditnya sendiri, kebetulan saya suka mencoba sesuatu yang baru. Kalau video kan butuh kuota besar, biasanya saya upload-nya di kelurahan, kan ada akses wifi gratis di sana," jelasnya sambil tersenyum.

6. Lirik lagu "Balaslah Dengan Karya" ciptaan Rizki 

Berikut ini lirik lagu "Balaslah dengan Karya": 

"Balaslah dengan Karya"

Satu kata yang ada di dalam jiwa, selalu menangis menangis dan selalu menangis Karena ejekanmu yang bikin hatiku piluh, karena tiap hari kau kan selalu menghinaku

Di malam yang dingin ini aku selalu sendirian, menatapi bintang bercahaya bersama bulan Suatu hari nanti aku kan punya impian, tuk menggapai cita-cita bersama kebahagian

Kau selalu menghinaku, kata teman-temanku meski kau tahu walau ragaku gak utuh aku terdiam bukan karena aku takut

Tapi sebenarnya aku bukan seorang pengecut

Kau jelekin aku, dan kau sindir aku, kau pojokin aku dan kau membenciku

Apa salahku Ini yang ku bisa hanyalah berkarya, semua cemooh darimu menyiksa diriku Ini yang kubisa hanyalah berkarya, semuah cemooh darimu bikin sakit hatiku

Suatu saat nanti aku akan menjawabnya, dengan cara apapun aku pasti bisa Ingatlah manusia tak ada yang sempurna, karena hidup itu berawal dari tinta pena

Coba resapi dan kucoba hadapi, semua cobaan yang telah terjadi

Aku ambil hikmahnya dan terus berkarya, tuk hidup melawan kerasnya dunia

Aku selalu dianggap sebelah mata, mencari kerja itu memang susah

Maka jangan buang waktumu sia-sia,agar hidupmu baik selamanya

Meskipun kopi ini terasa pahit dan hati ini mulai terasa sakit

Aku akan tetap meraih mimpiku yang sebenarnya hanyalah untukmu Ini yang ku bisa hanyalah berkarya

Sumber: KOMPAS.com (Ira Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/17/08105811/balaslah-dengan-karya-lagu-ciptaan-difabel-penuh-bakat-hingga-penyemangat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke