Kesaksian James Riady dalam Sidang Kasus Suap Meikarta

James Riady hadir sebagai saksi untuk terdakwa Billy Sindoro, Henry Jasmen P Sitohang, Fitradjaja Purnama, dan Taryudi.

Keempat terdakwa merupakan bagian dari Lippo Group yang didakwa menyuap Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin dan jajaran pejabat di Pemkab Bekasi terkait perizinan proyek Meikarta.

James Riady yang mengenakan jas warna hitam langsung duduk di ruang persidangan. Namun kemudian majelis hakim mempersilakan James Riady untuk ke luar ruang persidangan karena dikhawatirkan akan memengaruhi kesaksian saksi lannya yang sedang disidang.

Saat menjadi saksi, James membantah dirinya terlibat dalam proyek pembangunan Meikarta.

"Saya bukan komisaris atau direktur di PT Inti Anugerah Propertindo atau IAP (perusahaan yang mengakuisisi saham milik Lippo Group)," kata James Riady saat persidangan di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu.

James mengatakan, tidak ada badan hukum yang bernama Lippo Group, dan dirinya tahu tentang perusahaan Grup Lippo karena dulunya ia sempat menjadi bankir.

James mengakui dirinya saat ini sebagai pembina di Yayasan Pendidikan Pelita Harapan.

Ketika salah seorang Majelis Hakim menanyakan apa hubungan antara dirinya dengan terdakwa Billy Sindoro, James mengatakan ia sudah mengenal sosok Billy sejak 30 tahun lalu dan sempat menjadi rekan di Lippo Bank.

"Saya dulu pernah menjabat di Lippo bank, Billy juga pernah menjabat," jawabnya.

James membantah membicarakan soal Meikarta ketika bertemu denganNeneg.

"Saat itu Toto mengajak saya pergi ke kediaman Bupati Neneng karena habis melahirkan. Saya diajak dan saya ikut, Billy juga ikut," ujar James.

Selain James Riady, ada pula Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Pemkab Bekasi Neneng Rahmi Nurlaili serta Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Bekasi, Hendry Lincoln yang menjadi saksi saat persidangan tersebut.