Salin Artikel

5 Fakta Banjir dan Longsor di Manado, 4 Pesawat Batal Mendarat hingga 3 Warga Meninggal Dunia

KOMPAS.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Manado mencatat 2.523 orang terdampak banjir dan longsor di Kota Manado, per hari Jumat (1/2/2019).

Berdasar laporan sementara, korban jiwa tercatat 3 orang, dua karena tertimbun longsor dan satu akibat terseret arus banjir, kata Feri Ariyanto, Humas Basarnas Kota Manado.

Sementara itu, banjir juga menggenangi Bandara Sam Ratulangi. Akibatnya, sejumlah penerbangan terpaksa dialihkan ke Gorontalo.

Berikut ini fakta lengkap bencana banjir dan longsor di Manado:

Badan SAR Nasional ( Basarnas) Manado mencatat, hingga Jumat (01/02/2019) pukul 23.38 Wita, sebanyak 2.523 jiwa terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Manado.

"Data sementara dampak banjir dan tanah longsor di Kota Manado,1 Februari 2019, ada 8 kecamatan, 23 kelurahan, 737 kepala keluarga, dan 2.523 jiwa," kata Humas Basarnas Manado Feri Ariyanto, dalam keterangan tertulis, Jumat.

Ia menambahkan, korban meninggal ada 3 orang.

"Dua meninggal dunia karena longsor, dan satu orang meninggal dunia karena hanyut dan sudah ditemukan. Itu tadi data dari BPBD," kata Feri.

Menurut Feri Ariyano, pantauan sementara di beberapa lokasi banjir, air mulai surut perlahan.

"Tim tetap standby apabila ada laporan-laporan minta evakuasi dan akan langsung bergerak," kata dia.

Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas sedang masih akan terjadi hingga Sabtu (02/02/2019) pukul 02.00 Wita dini hari.

"Iya, hujan hingga pukul 02.00 Wita. Namun, tidak semua yang terdampak. Hanya beberapa wilayah," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kelas II Sam Ratulangi Manado Cariz Kainama, saat dikonfirmasi Kompas.com.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus Gandeguai memastikan, Bandara Sam Ratulangi ditutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Tergantung cuaca. Jika masih buruk, masih kami tutup," ujarnya.

Menurut Gandeguai, curah hujan tinggi membuat landasan pacu Bandara Sam Ratulangi sempat tergenang air namun tak lama.

Air lekas surut karena langsung mengalir ke selokan di sisi service road. Minggus berharap cuaca membaik sehingga operasional bandara kembali normal.

Gandeguai mengaku akan terus berkoordinasi dengan BMKG Sulut, Aviation Security dan instansi terkait lainnya.

Akibat cuaca buruk dan banjir yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, sebanyak 4 penerbangan batal mendarat.

Dari 4 penerbangan itu, satu diantaranya pesawat yang ditumpangi staf kepresidenan Moeldoko yang terpaksa mendarat di Bandara Jalaluddin Gorontalo, Jumat (1/2/2019).

“Benar, dari 4 pesawat yang tertunda penerbangannya salah satunya ditumpangi Pak Moeldoko. Tapi sudah diterbangkan kembali dan sudah mendarat di Bandara Manado,” kata General Manager (GM) AirNav cabang Makassar, Novy Pantaryanto.

Keempat penerbangan tersebut yakni Citilink QG307 rute Makassar-Manado, Lion Air JT778 rute Makassar-Manado, Garuda GA684 rute Makassar-Manado, dan Lion Air JT740 Makassar-Manado.

“Sudah 3 penerbangan dari Makassar-Manado sudah berhasil mendarat sesuai tujuannya, meski penerbangan sempat tertunda akibat cuaca buruk. Untuk Notam penutupan bandara, tidak ada yang diterbitkan,” katanya.

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey hanya mengenakan setelan celana selutut, kaos merah, serta topi koboi saat mengunjungi lokasi bencana banjir.

Olly bersikeras mengunjungi korbab banjir meski sudah diperingatkan oleh jajarannya.

"Tidak! Saya tetap harus menemui rakyatku yang lagi alami musibah," ungkap Gubernur Olly dengan ekspresi prihatin.

Olly pun segera menginstruksikan Sekprov untuk segera mendistribusikan makanan bagi 4.000 pengungsi. Selain itu, ia meminta agar warga yang terdampak banjir diberi pelayanan kesehatan.

Sumber: KOMPAS.com (Hotria Mariana, Hendra Cipto, Khairina, Skivo Marcelino Mandey)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/02/07313701/5-fakta-banjir-dan-longsor-di-manado-4-pesawat-batal-mendarat-hingga-3-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke