Salin Artikel

Penderita DBD di NTT Bertambah Jadi 1.337 Orang,15 Meninggal

KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah.

Data yang dihimpun Kompas.com dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, hingga Kamis (31/10) sore, tercatat jumlah penderita DBD sebanyak 1.337 orang.

Angka itu terus bertambah, bila dibandingkan dengan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan sebelumnya, yakni berjumlah 1.169 kasus.

Angka itu dipastikan akan terus berubah, karena baru 9 kabupaten dan 1 kota yang melaporkan perkembangan data terbaru hingga Kamis sore.

Sedangkan 12 kabupaten lainnya belum memperbarui angka penderita DBD.

Kasie Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi NTT Joyce Tibuludji mengatakan, ribuan penderita DBD telah dirawat di semua kabupaten dan kota di NTT.

Selain itu, kata Joyce, jumlah penderita yang meninggal telah mencapai 15 orang, dari satu hari sebelumnya yakni 13 orang.

Menurut Joyce, penambahan dua orang meninggal berasal dari Kabupaten Sumba Timur dan korban yang menjalani perawatan di kabupaten tersebut sebanyak 156 orang.

Pasien DBD di Sumba Timur, kata dia, terbanyak ketiga setelah Manggarai Barat berjumlah 321 orang dan Kota Kupang 245 orang.

Joyce menyebut, sebelumnya di Sumba Timur terdapat dua penderita yang meninggal dan hari ini bertambah dua orang lagi, sehingga menjadi empat orang.

"Catatan kami, sebagian besar penderita yang menjalani perawatan medis di rumah sakit, sudah sembuh,"ucapnya.

Saat ini, kata dia, seluruh puskesmas di NTT siaga menanggulangi wabah DBD.

"Kami minta masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungannya masing-masing," ujarnya.

Dinas Kesehatan, kata dia, selalu memberikan sosialisasi tentang kewaspadaan dini penyakit tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/31/19381181/penderita-dbd-di-ntt-bertambah-jadi-1337-orang15-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke