Salin Artikel

19 Warga Ambon Dirawat di Rumah Sakit Karena Terserang DBD

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr Wendy Pelupessy mengatakan, belasan anak dan balita yang terserang DBD itu telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Ambon, dan sejumlah pasien kini telah pulang ke rumahnya.

“Saat ini, masih ada tiga pasien yang menjalani perawatan dari total 19 pasien yang sebelumnya dirawat sepanjang bulan Januari,” kata Wendy, kepada wartawan, di Kantor Dinas Kesehatan Kota Ambon, Rabu (30/1/2019).

Dia mengatakan, mewabahnya penyakit DBD di Kota Ambon ini lantaran faktor lingkungan masyarakat yang kurang sehat, sehingga dapat menimbulkan jentik nyamuk yang akhirnya berkembang biak di lingkungan masyarakat.

“Ini salah satu penyebabnya. Penyakit ini bersumber dari lingkungan makanya harus ada kesadaran untuk memeliharara kebersihan lingkungan. Kita tahu jentik nyamuk bertelur di lingkungan yang kotor kemudian menjadi nyamuk deawasa dan menularkan penyakit,” kata dia.

Dari pengawasan yang dilakukan, sebut dia, sejauh ini ada penonjolan kasus yang merata di beberapa kecamatan di Ambon.

Untuk mengantisipasi hal itu, Wendy mengatakan, pihaknya telah melakukan pencegahan dengan memberikan abate dan juga melakukan fogging di lokasi-lokasi rawan DBD.

“Pencegahan yang dilakukan itu kita berikan abate dan juga melakukan fogging di beberapa kawasan,” ujar dia.

Wendi mengatakan, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy juga telah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat, agar dapat menjaga kebersihan lingkungan masing-masing untuk mencegah mewabahnya penyakit tersebut.

“Edaran diberikan ke gereja-gereja dan masjid-masjid, serta lingkungan masyarakat agar warga bisa sadar dan membersihkan lingkungannya. Kami juga mengimbau agar warga dapat menjalankan 3M yaitu menutup tempat air, menguras bak air, dan mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk,” ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/30/16295021/19-warga-ambon-dirawat-di-rumah-sakit-karena-terserang-dbd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke