Salin Artikel

6 Fakta Pembunuhan IA yang Dibakar di Ogan Ilir, Pelaku Pesta Sabu Sebelum Eksekusi hingga Dipicu Masalah Utang

KOMPAS.com — Identitas jenazah yang ditemukan warga dalam kondisi terbakar akhirnya terungkap. Jenazah tersebut adalah IA, perempuan berusia 20 tahun, warga warga Dusun II, Desa Pedataran, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Identitas tersebut terungkap setelah Soparudin (60), ayah kandung IA, datang ke Polres Ogan Ilir untuk mencocokan bentuk gigi dan melihat sejumlah barang milik korban.

Sementara itu, polisi berhasil menangkap empat dari lima terduga pelaku pembunuhan IA. Satu pelaku bernama Asri lolos saat penangkapan. Dugaan sementara, pembunuhan dilatarbelakangi masalah utang.

Berikut ini fakta lengkap di balik kasus pembunuhan IA di Ogan Ilir:

Soparudian mengaku kehilangan anak perempuannya sejak Sabtu (19/1/2019). Setelah melihat postingan di media sosial tentang penemuan jenazah seorang perempuan yang diduga IA, Soparudin bersama keluarganya langsung mendatangi Polres Ogan Ilir.

Saat itu, Soparudin melihat anting, jam tangan, dan aksesori berupa gambar "love" adalah milik putrinya, yang berstatus janda dengan satu anak.

Soparudin makin percaya setelah pihak rumah sakit mencocokkan gigi IA melalui foto korban ketika tersenyum semasa hidup.

Meski demikian, dokter forensik menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas korban.

"Foto dari jam tangan, gigi, cincin yang diberikan keluarga korban memang ada kemiripan dan dipastikan itu adalah korban. Tetapi, kita akan masih menunggu hasil tes DNA," kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara.

Polisi segera melakukan penyelidikan dan pengejaran kepada terduga pelaku. Hasilnya, empat pelaku, yakni Feri (30), Abdul Malik (22), DP (16), dan FB (16), ditangkap di rumah mereka masing-masing di Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.

"Kami temukan sepeda motor korban Honda Beat yang dititipkan tersangka Feri kepada Andika (saksi)," kata Zulkarnain Adinegara saat gelar perkara, Rabu (23/1/2019).

Menurut Zulkarnain, sepeda motor milik IA sempat diubah warna oleh para pelaku agar tidak diketahui. Namun, upaya itu gagal lantaran diketahui petugas.

"Rencananya motor korban itu hendak dijual pelaku. Warnanya sempat diganti, tapi masih terlihat plat nomornya," ungkap Kapolda Sumsel.

Polisi menduga salah satu pelaku bernama Asri adalah otak dari pembunuhan IA. Asri berhasil lolos dan dalam pencarian petugas.

Dari hasil penyelidikan sementara, Asri memiliki hubungan khusus dengan IA (20) hingga akhirnya korban meminjam uang kepada pelaku sebesar Rp 1,5juta.

Jaka Saputra (26), sepupu korban, mengatakan, ia mengetahui IA dan Asri menjalin hubungan asmara sejak satu tahun terakhir. Pelaku sendiri adalah mantan pacar korban yang berhubungan saat di bangku sekolah.

"Keduanya pernah pacaran, tapi ketika IA menikah langsung hilang kontak. Namun, saat IA sudah cerai, mereka berhubungan lagi, mereka teman satu sekolah," kata Jaka di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Rabu (23/1/2019).

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, IA diketahui meminjam uang sebesar Rp 1,5 juta kepada Asri.

"Korban berutang kepada pelaku Asri Rp 1,5 juta. Malam itu korban disuruh untuk melunasi utang tersebut," kata Zulkarnain saat gelar perkara, Rabu (23/1/2019).

Karena tak sanggup membayar, Asri lalu memerkosa korban dan membunuhnya lalu dibakar.

"Pelaku membakar tubuh korban karena hendak menghilangkan jejak. Perbuatannya memang sangat sadis," katanya.

Selain itu, dari hasil pendalaman penyelidikan, para pelaku juga memerkosa korban.

Dari hasil penyelidikan para saksi, Asri dikenal sebagai pengedar sabu di wilayah Muara Enim.

"Soal utang kami tidak tahu, karena IA tidak pernah mau cerita. Setahu saya kalau Asri itu tidak bekerja, tapi menjual sabu," kata Jaka, salah satu kerabat korban.

Adinegara membenarkan bahwa Asri dikenal sebagai pengedar barang haram jenis sabu. Kepastian itu terungkap dari pengakuan teman-teman Asri yang sudah ditangkap.

"Asri adalah kurir narkoba di wilayah sana. Jadi mereka ini sering pesta sabu dan disiapkan oleh Asri," kata Zulkarnain.

Salah satu tersangka bernama Abdul Malik (22) mengkui, komplotannya selalu pesta sabu dengan Asri sejak enam bulan terakhir.

"Biasanya satu minggu tiga kali, yang siapkan barang Asri. Dia juga yang bunuh korban," kata Abdul Malik.

Emosi salah satu kerabat IA (20) tak terbendung saat melihat empat pelaku dihadirkan di ruang kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (23/1/2019).

Mulanya, empat tersangka tersebut dikawal para anggota untuk dihadirkan dalam gelar perkara itu. Namun, saat akan dibawa, salah seorang keluarga IA terlihat emosi, menyelinap, dan langsung menghantam wajah tersangka Abdul Malik (22).

"Mati kamu, mereka ini sadis Pak," kata seorang keluarga korban.

Polisi yang melihat kondisi tersebut langsung menenangkan pihak keluarga hingga akhirnya gelar perkara itu dimulai.

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)

https://regional.kompas.com/read/2019/01/24/12124531/6-fakta-pembunuhan-ia-yang-dibakar-di-ogan-ilir-pelaku-pesta-sabu-sebelum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke