Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Wiwit Andariyono menjelaskan, bencana alam di Kabupaten Kendal meliputi banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Menghadapi musim hujan ini, pihaknya telah menyiapkan personel maupun peralatan penunjang bila terjadi bencana alam. “Kami berharap tidak ada bencana,” kata Wiwit, Kamis (17/1/2019).
Wiwit menambahkan sejak 1 November 2018 hingga 31 Maret 2019, pihaknya telah menyatakan Kendal status siaga bencana.
Hal itu berdasarkan SK Bupati Kendal Nomor 360/407/2018 tertanggal 28 November 2018. Oleh sebab itu, pihaknya mendirikan posko siaga bencana di seluruh kecamatan dengan posko induk di Kantor BPBD Kendal.
"Posko buka 24 jam," ujarnya.
Wiwit meminta kepada masyarakat supaya mengaktfikan kentongan jika terjadi bencana banjir, longsor, maupun angin kencang.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kendal Slamet menambahkan, BPBD mempunyai tiga perahu karet, lima gergaji mesin untuk memotong pohon, gergaji beton dan besi, serta jembatan darurat sepanjang enam meter dan lebar tiga meter.
Semuahya siap digunakan bila sewaktu-waktu terjadi bencana.
‘’Kami juga banyak dibantu relawan bencana alam yang tersebar di Kabupaten Kendal. Mereka sewaktu waktu siap membantu bila terjadi bencana,’’ jelasnya.
https://regional.kompas.com/read/2019/01/17/15533031/bpbd-113-desa-dan-kelurahan-di-kendal-rawan-banjir-dan-longsor