Salin Artikel

Fakta Tragedi Ayah dan Dua anak Tewas di Jurug Gue, Pengorbanan Sang Kakak hingga Gara-gara Swafoto

KOMPAS.com - Tragedi menimpa keluarga Joko Susapto (36) saat berwisata di air terjun Jurug Gue di Desa Mlinjon, Trenggalek.

Saat itu, Joko hendak berswafoto sambil menggendong dua anak kembarnya, Kalista (2) dan Kalia (2). Namun, Joko justru terpeleset dan jatuh ke sungai sedalam tiga meter.

Kedua anak kembarnya berhasil diselamatkan oleh sang ibu, namun kedua putranya yang turut menolong justru tewas tenggelam bersama Joko.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Berdasar keterangan polisi, Joko dan keluarganya tengah dalam perjalanan pulang usai berwisata di Jurug Gue.

Joko lalu menyempatkan diri berswafoto bersama kedua anak kembarnya di pinggir sungai di kawasan wisata tersebut.

Dumani, istri Joko, dan kedua putranya Faiz (10) dan Arinda (11), saat itu berada tak jauh dari posisi Joko berswafoto. Namun, tiba-tiba Joko terpeleset dan jatuh ke sungai bersama dua anak kembarnya.

Dumani, Faiz dan Arinda segera terjun ke sungai untuk menolong keluarganya tersebut. Kalita dan Kalia berhasil diselamatkan oleh Dumani, namun Faiz dan Arinda ditemukan tenggelam di dasar sungai bersama sang ayah.

“Diduga mereka terpeleset dan meninggal dunia ketika berswafoto (selfie),” ujar Kapolsek Suruh AKP Yasir.

Tiga korban meninggal dunia di kawasan air terjun Jurug Gue adalah Joko Susapto, Faiz dan Arinda. Ketiga korban ditemukan tenggelam di dasar sungai usai mencoba menolong Joko dan kedua adik kembarnya.

“Tiga korban meninggal dunia yakni ayah dan dua anak kandung, sedangkan tiga korban selamat yakni istri dan dua anak kandung dan kembar yang masih kecil,” kata AKP Yasir di RSUD Dokter Soedomo Trenggalek.

Sementara itu, tiga korban selamat, yakni Dumani, Kalista dan Kalia, masih menjalani perawatan medis.

Keenam orang ini adalah satu keluarga. Mereka berasal dari Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.

Diduga kuat, Faiz dan Arinda tak bisa berenang namun nekat untuk menolong ayah dan kedua adiknya.

Sekitar pukul 02.00 WIB, usai menikmati lokasi wisata air terjun Jurug Gue, Joko menyempatkan diri untuk berswafoto (selfie) di bibir kolam sungai.

Joko saat itu dalam posisi berdiri menggendong dua anak kembarnya bernama Kalia (2) dan Kalista (2). Sementara istrinya, Dumani (36), berada di sebelahnya didampingi dua anaknya yang lain bernama Faiz (10) dan Arinda (11).

Tiba-tiba Joko Susapto bersama dua anak kembarnya terpeleset karena bebatuan yang diinjaknya licin. Ketiganya jatuh ke kolam sungai sedalam 3 meter lebih.

“Melihat suami dan dua anaknya tercebur sungai, spontan Dumani langsung menceburkan diri ke sungai hendak menolong,” kata Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andhana menambahkan.

Tidak mau tinggal diam, Faiz dan Arinda ikut menceburkan ke sungai untuk ikut memberikan pertolongan kepada ayah dan kedua adik kembarnya. Namun, keduanya justru ikut tenggelam karena tidak bisa berenang.

“Dan diduga karena keduanya tidak bisa berenang, mereka tenggelam ke dasar kolam sungai bersama ayahnya,” ujar Sumi.

Warga sekitar dan polisi segera membawa Dumani dan kedua putri kembarnya ke RSUD Dokter Soedomo menjalani perawatan. Tak berselang lama, petugas berhasil mengevakuasi Joko dan dua putranya.

Meskipun sempat kritis, namun kondisi Dumani dan kedua putrinya mulai membaik.
“Tiga korban selamat yang kini menjalani perawatan sudah mulai membaik,” ujar Yasir.

Setelah menjalani penyelidikan polisi, ketiga jenazah segera dibawa menuju rumah duka di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Trenggalek, untuk dimakamkan.

Sumber: KOMPAS.com (Slamet Widodo)

https://regional.kompas.com/read/2019/01/02/19295531/fakta-tragedi-ayah-dan-dua-anak-tewas-di-jurug-gue-pengorbanan-sang-kakak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke