Salin Artikel

Fakta Unik "Flyover" Kota Solo, Mural Bernuansa Wayang hingga Mirip Huruf Y

KOMPAS.com - Flyover atau jalan layang Manahan, Solo, sudah memasuki tahap uji coba. Rencananya, jalan layang tersebut bisa digunakan sebelum Natal dan Tahun Baru 2019, tepatnya pada hari Jumat (21/12/2018).

Proyek senilai Rp 52 miliar tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan di Jalan Adisucipto dan Jalan MT Haryono.

Namun demikian, sejumlah fakta unik terungkap saat uji coba dilakukan, salah satunya masih banyak pengendara yang memotong jalan di kawasan Kottabarat atau Jalan DR Moewardi.

Selain itu, jalan layang milik Kota Solo ini dipercantik dengan mural yang indah. Seniman asal Solo, Irul Hidayat, menghiasinya dengan gambar tokoh wayang, ornamen kekinian, dan tema olahraga.

Berikut ini fakta menarik dari flyover Manahan di Solo:

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatno, jalan layang Manahan tersebut difungsikan untuk dua jalur naik turun, yaitu dari Jalan Adi Sucipto maupun Jalan Dr Moewardi dan satu arah dari Jalan MT Haryono.

Kendaraan dari arah Jalan Dr Moewardi, tidak perlu memutar Jalan Sam Ratulangi maupun Pasar Nongko untuk menuju kawasan Manahan.

"Sehingga dibukanya jalan layang Manahan akan dapat mengurangi kemacetan di berbagai titik, terutama di kawasan Purwosari dan Pasar Nongko," terangnya

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, sebelum dibuka untuk umum, jalan layang Manahan akan dilakukan uji coba terlebih dahulu oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Uji coba untuk menentukan marka jalan layang tersebut.

"Besok (Senin) diujicoba internal dulu sama Dishub. Kalau sudah kita lihat perkembangannya. Yang penting jalan ini bisa dimanfaatkan dulu," kata Wali Kota Rudy, Minggu (16/12/2018).

Sementara itu, Site Manager PT Yasa Patria Perkasa Ari Wahyudi mengungkapkan, pembangunan flyover Manahan tinggal finishing dan pemasangan marka di bagian tengah jalan.

"Flyover Manahan sudah kami lengkapi lampu penerangan dan rambu lalu lintas. Semalam lampunya juga sudah kami nyalakan," kata Ari.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta Hari Prihatno mengatakan, masih ada kendaraan yang memotong jalan di kawasan Kottabarat atau Jalan Dr Moewardi. Akibatnya, arus lalu lintas (lalin) dari arah utara ke selatan sedikit tersendat.

"Yang menyebabkan macet di atas (flyover) adanya crossing. Ini menghambat kendaraan yang dari atas karena tidak lancar," kata Hari.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan tersebut, petugas akan mengatur Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di simpang empat Polresta dan Kalitan serta APILL simpang empat Gendengan.

"Kalau ini tidak bisa dikendalikan jumlah kendaraan semakin banyak. Banyak penumpukan kendaraan di atas. Paling terdampak kendaraan yang menuju ke arah utara," katanya.

"Biasanya kita dari timur ke barat, sekarang dibalik, dari arah utara (flyover) bisa langsung ke kiri. Nanti rambunya diubah," katanya.

Selain itu, trotoar di Jalan Dr Moewardi akan dikurangi untuk memperluas jalan tersebut. Hal ini untuk mempermudah kendaraan dari arah utara saat belok kiri di perempatan Kottabarat.

"Nanti bisa dikurangi trotoarnya supaya pada saat kendaraan belok kiri di perempatan Kottabarat tidak terlalu di tengah. Arus lalin juga bisa tetap lancar," katanya.

5. Mural wayang hiasi flyover Manahan

Mural menghiasi dinding jalan layang Manahan bagian barat, timur dan utara sepanjang 2.500 meter.

Menurut Irul Hidayat, seniman mural di Solo dan sekaligus penggagas ide, mural dinding jalan layang Manahan bertujuan untuk memperindah dan membuat masyarakat bahagia.

Irul menjelaskan, mural menjaga bagian barat dan timur dibuat dominan 50 persen berupa garis dan bidang. Ini menggambarkan nuansa kekinian.

Dinding flyover Manahan bagian barat mengambil narasi cerita Ramayana (tokoh pewayangan). Ada lukisan figur Rama, Dewi Sinta, Rahwana dan Hanoman.

Dinding bagian timur terdapat tokoh figur Pandawa Lima. Ada Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Figur Gatotkaca putra Bima dan Hadimbi juga terlukis di dinding tersebut.

Sementara dinding jalan layang Manahan bagian utara mengambil cerita tentang lokal hero dan olahraga.

"Dengan dihadirkannya seni mural ini semakin memperindah, lebih tidak membosankan juga. Serta menarik warga untuk beraktivitas di sini, namun tetap mengutamakan keselamatan," kata Irul.

Proses pengerjaan mural-mural itu dimulai sejak 5 November 2018 dan ditargetkan selesai 20 Desember 2018.

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani)

https://regional.kompas.com/read/2018/12/20/15233001/fakta-unik-flyover-kota-solo-mural-bernuansa-wayang-hingga-mirip-huruf-y

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke