Salin Artikel

Pulang dari Guangzhou, Risma Tinjau Lokasi Kebakaran di Surabaya

Risma ingin memastikan para korban sudah tertangani dengan baik.

Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Sabtu (8/12/2018) malam dan menghanguskan 17 rumah.

Setibanya di lokasi kebakaran, Risma berkeliling meninjau rumah-rumah korban kebakaran dan mengunjungi posko terpadu yang berada di Kantor Kelurahan Kapasan. 

Risma kemudian memberi arahan kepada Ketua RW setempat, agar ke depan tidak lagi memasang kabel melintang di tengah jalan.

Sebab, dari hasil laporan petugas di lapangan, pada saat kejadian, mobil pemadam kebakaran (PMK) kesulitan untuk masuk karena terhalang kabel lampu yang melintang.

Tidak hanya itu, kendala lain yang dihadapi adalah banyaknya portal dan mobil warga yang terparkir di badan jalan.

"Jadi saya minta sekali lagi, nanti dibersihkan semua kabel yang di tengah (jalan) itu. Saya minta dibersihkan semua di situ. Nanti saya ganti PJU-nya. Yang kedua jalan utama itu harus bersih Pak, supaya ndak ganggu kalau ada itu,” imbau Risma kepada Ketua RW setempat.

Risma menegaskan, Pemkot Surabaya akan membantu meringankan beban korban kebakaran. Selama tujuh hari ke depan, pihaknya telah membuka Posko Terpadu untuk tempat tinggal sementara para korban.

Risma juga memastikan bahwa para korban mendapat bantuan makanan selama tiga kali sehari.

"Saya akan bantu, minimal akan bantu meringankan, tujuh hari akan kita rawat, makanannya dari kita semua. Nanti juga kita bantu pakaian,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menyampaikan, jumlah rumah yang terbakar mencapai 17. Sementara korban mencapai 29 Kepala Keluarga (KK), dan 73 jiwa.

Saat ini, warga yang rumahnya terbakar, mengungsi ke Posko Terpadu yang didirikan Pemkot Surabaya.

"Untuk sementara, korban kebakaran saat ini tinggal di Posko Terpadu, beberapa dari mereka juga ada yang memilih untuk tinggal di rumah saudaranya,” kata dia.

Fikser mengatakan di Posko Terpadu, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai keperluan untuk para korban. Seperti kasur, bantal, selimut, peralatan mandi, obat-obatan, pakaian layak dan makanan.

"Kami juga telah menyiapkan dokter untuk pemeriksaan kesehatan mereka dan psikolog untuk pendampingan," ujarnya.

Setelah tujuh hari ke depan, Fikser mengaku akan kembali mengkomunikasikan terkait tempat tinggal para korban.

"Apakah mereka masih ingin tinggal di Posko Terpadu atau seperti apa," sambung Fikser.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/09/15175941/pulang-dari-guangzhou-risma-tinjau-lokasi-kebakaran-di-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke