Salin Artikel

Kasus Malnutrisi Besar, Seanuts II Teliti Gizi 18.000 Anak di Asia Tenggara

"Ini studi mendalam tentang gizi anak. Namanya Southeast Asia Nutrition Survey (Seanuts) II," ujar Prof Rini Sekartini, Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia (UI) dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (30/11/2018).

Rini yang juga ketua tim riset Seanuts II Indonesia ini mengatakan, pihaknya mengumpulkan data pertumbuhan, asupan makanan, aktivitas fisik, dan parameter biokimia anak-anak berusia enam bulan hingga 12 tahun.

"Karena tingkat dan besarnya kasus malnutrisi di wilayah ini, studi akan menitikberatkan pada asupan protein dan status gizi. Protein adalah zat gizi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak," tuturnya.

Hasil penelitian yang diperkirakan keluar 2021 akan menggambarkan tren pertumbuhan, kebiasaan diet, pola aktivitas fisik, pola tidur, dan status gizi anak-anak di Indonesia.

"Nantinya, bisa dikembangkan untuk program intervensi nasional," ungkapnya.

Rini mengungkapkan, penelitian serupa pernah dilakukan pada Seanuts I. Penelitian tersebut memperlihatkan banyak anak di Indonesia menderita masalah gizi ganda (kekurangan dan kelebihan gizi).

Untuk penelitian kedua ini, lebih fokus pada kuantitas dan kualitas protein untuk mendapatkan informasi atau data yang lebih mendalam.

Roel van Neerbos, President of Consumer Dairy Royal FrieslandCampina mengatakan, gizi yang baik adalah faktor penting untuk pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan anak.

"Kita bisa melihat banyak anak di dunia mengalami ketidakseimbangan konsumsi makanan yang mengakibatkan over or undernutrition (kelebihan atau kekurangan gizi)," ucapnya.

Studi ini, akan memberikan informasi menyeluruh mengenai kesenjangan status gizi anak, sebagai dasar pengembangan inovasi produk susu serta program gaya hidup sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan tumbuh kembang mereka.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/30/18125401/kasus-malnutrisi-besar-seanuts-ii-teliti-gizi-18000-anak-di-asia-tenggara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke