Salin Artikel

6 Fakta Kunjungan Prabowo di Yogyakarta, Batal Naik Becak Hibrid hingga Komentari Utang Negara

KOMPAS.com - Prabowo Subianto menemui Syukri Fadholi, di Kampung Suronatan, Yogyakarta, hari Rabu (28/11/2018).

Dalam pertemuan tersebut, calon presiden nomor urut 02 didampingi oleh Titiek Soeharto. Pertemuan tersebut tertutup untuk wartawan.

Setelah itu, Prabowo menyempatkan diri untuk bertemu pendukungnya di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta. Prabowo pun menyampaikan sejumlah kritikan kepeda pemerintah, antara lain tentang kondisi ekonomi saat ini. 

Berikut ini fakta menarik saat kunjungan Prabowo Subianto di Kota Yogyakarta.

Warga pendukung Prabowo dan sejumlah anggota ormas menyambut hangat Prabowo saat tiba di Kampung Suronatan.

Prabowo datang dengan mobil dan menyapa para pendukungnya sepanjang jalan di Suronatan.

Titiek Soeharto tampak hadir bersama Prabowo ketika tiba di kediaman Syukri. Pertemuan tersebut tertutup bagi media. Setelah itu, Prabowo menuju ke Alun-alun Selatan Yogyakarta untuk bertemu para pendukungnya.

"Senang sekali bisa melihat Pak Prabowo," kata Agus, salah seorang warga Yogyakarta di Alun-alun Selatan Yogyakarta

Saat berpidato di hadapan para pendukungnya di Alun-alun Yogyakarta, Prabowo menjelaskan kondisi Indonesia saat ini.

"Indonesia sekarang berada di persimpangan jalan. Ada dua pilihan untuk rakyat kita. Ada dua pilihan, satu memilih keadaan seperti sekarang. Memilih segelintir orang tambah kaya, yang lain hanya penonton, kalau bisa menjadi pelayan bangsa lain," kata Prabowo saat bertemu relawan dan warga Yogyakarta di Sasono Hinggil, Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta, Rabu (28/11/2018).

Menurut Prabowo, masyarakat yang memilih keadaan sekarang, artinya memilih kekayaan alam hanya dinikmati segelintir orang saja. Rakyat tidak diberikan kesempatan untuk turut menikmati.

"Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Tidak mungkin Indonesia sejahtera. Dikatakan membangun infrastruktur, dikatakan pertumbuhan 5 persen. Saya bertanya pertumbuhan untuk siapa, pertumbuhan ini milik siapa. Yang jelas pertumbuhan ini tidak dimiliki rakyat Indonesia," ucapnya.

Prabowo juga menyindir tentang kondisi perekonomian saat ini yang dianggap lebih baik oleh sejumlah tokoh politik. 

"Semua itu karena bangsa kita utang. Bangsa kita hidup dari utang, bayar gaji dari utang. Bisa berbuat apa-apa dengan utang. Ini bukan ekonomi bisa langgeng, bisa lanjut. Tidak ada negara yang bisa hidup hanya dari utang," ujarnya.

"Utang perlu dan utang bisa, kalau utang digunakan untuk produksi. Ternyata utang kita digunakan untuk impor, dan merugikan rakyat sendiri," katanya.

Dalam kesempatan itu Prabowo menyaksikan deklarasi puluhan kelompok relawan di Yogyakarta.

Menurut Prabowo, pembangunan ekonomi saat ini harus dipercepat dan ditujukan kepada masyarakat.

"Untuk itu harus ada pemerintah yang kuat. Pemerintah yang anti-korupsi, pemerintah yang berani untuk merebut kembali kekayaan kembali ke tangan rakyat Indonesia," katanya.

Prabowo mengaku sudah memiliki tim ekonomi, sehingga cepat bisa bangkit. Dia menilai, saat ini pertumbuhan ekonomi melambat sehingga tertinggal dari bangsa lain.

Selain itu, mantan Danjen Kopassus itu juga menyoroti tentang masalah kekurangan gizi.

"Karena kurang gizi, anak-anak kita dari tiga, ada satu yang tidak tumbuh dengan baik. Otak mereka tidak tumbuh dengan baik. Sel tulang tidak tumbuh dengan baik. Sel otot tidak tumbuh dengan baik. Sehingga kita menjadi kalah dengan bangsa lain," ujarnya.

"Saudara sekalian saya baru tadi disambut barisan tukang becak. Saya melihat sebagian tukang becak nampaknya usianya cukup tua. Tetapi mereka masih narik becak. Saya hargai dan hormati pekerjaan mereka. Mereka mencari nafkah untuk keluarga," katanya.

"Tapi sebagai negara yang terhormat, sebagai bangsa yang modern, kalau mereka masih terpaksa menarik becak, tetapi anak cucu mereka tidak boleh jadi tukang becak lagi," katanya.

Dia mengaku tidak mengejek profesi tukang becak. Sebab, profesi itu halal dan tidak menyakiti serta tidak merugikan orang lain. Profesi tersebut adalah terhormat.

"Tetapi kita tidak sampai hati seperti itu terus menerus," katanya.

Prabowo diagendakan untuk mengayuh becak saat berkunjung ke Yogyakarta, namun batal. Becak yang hendak dikayuh Prabowo adalah becak Hibrid, karya Wiwin Vegas, warga Yogyakarta.

Wiwin mengatakan, becak tersebut dirancang untuk memudahkan para pengayuh becak di Yogyakarta. Sebab, selain digowes, becak juga bisa digerakkan menggunakan listrik.

"Becak ini dirancang untuk memanusiakan manusia, karena banyak tukang becak yang sudah tua. Jadi selain digowes bisa digerakkan menggunakan listrik," kata Wiwin. Dengan baterai 48 volt, bisa digunakan untuk sekitar 30-an km, sengan kecepatan maksimal 20 km/jam.

"Ide becak dari Mas Hanafi Rais saya yang membuat. Semoga becak ini ke depan bisa menggantikan bentor (becak motor)," ucapnya.

Prabowo juga bercerita, kunjungannya ke Yogyakarta saat itu awalnya ingin menghadiri Muktamar Pemuda Muhammadiyah, namun batal.

Sumber: KOMPAS.com (Markus Yuwono)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/29/09522011/6-fakta-kunjungan-prabowo-di-yogyakarta-batal-naik-becak-hibrid-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke