Salin Artikel

Penyebab Harimau Masuk Pasar Hingga Terjebak di Kolong Ruko Menurut BKSDA

"Ada beberapa faktor penyebab, seperti fregmentasi habitat. Kemudian perubahan fungsi kawasan hutan tempat ruang hidup dia berubah menjadi tanaman yang membuat dia tidak nyaman," ungkap Suharyono pada Kompas.com, Sabtu (17/11/2018).

Kedua, proses fregmentasi tadi juga berakibat pada ketersediaan pakan harimau sumatera.

"Perburuan yang semakin banyak di Provinsi Riau membuat pakannya berkurang. Sehingga dia keluar dari habitatnya mencari makan. Ketemu anjing, dia makan anjing, ketemu ayam, ya makan ayam, begitu," sebut Suharyono.

Menurut Suharyono, jika tersedia pakan yang cukup, harimau tidak akan keluar dari habitatnya. Lagipula, kata dia, binatang akan makan sesuai dengan kebutuhannya.

"Harimau tidak akan menumpuk makanan dan makan secukupnya," ucap Suharyono.

Suharyono mengatakan, pasar yang dekat dengan semak belukar membuat harimau leluasa untuk bolak balik. 

"Memang sudah sebulan belakangan harimau ini masuk ke kawasan pasar. Sejak itu kita juga sudah mengambil langkah untuk upaya penyelamatan, seperti memasang box trap (perangkap) dan kamera trap. Hingga akhirnya dia muncul dan terjebak di kolong ruko pasar," ujar Suharyono.

Sebelumnya, seekor harimau Sumatera terjebak di kolong ruko pasar di Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Riau, Rabu (14/11/2018).

Harimau tersebut sempat main-main di sela ruko dan menjadi tontonan warga setempat. Sehari setelah itu, harimau terjebak ke kolong dan tidak bisa keluar.

Warga bersama kepolisian dan TNI memasang jaring di kolong tersebut. Kemudian, petugas BBKSDA Riau melakukan pembiusan di lokasi.

Pada bius pertama, harimau pingsan. Namun, tidak bisa dievakuasi karena petugas sulit masuk kolong ruko.

Harimau baru bisa dievakuasi pada hari keempat. Petugas terpaksa menjebol dinding dan lantai ruko untuk membawa harimau keluar.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/17/12195051/penyebab-harimau-masuk-pasar-hingga-terjebak-di-kolong-ruko-menurut-bksda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke