Salin Artikel

Ditangkap di Myanmar, Kapal yang Ditumpangi 16 Nelayan Aceh Diduga Rusak Mesin

Diduga, kapal KM Bintang Jasa yang mereka tumpangi memasuki wilayah perairan laut Myanmar setelah rusak mesin.

“Pemerintah Aceh terus melakukan upaya terhadap pemulangan 16 orang nelayan asal Aceh Timur yang sedang ditahan di kantor Polisi Kawthaung, Provinsi Tanintharyi, Myanmar,” kata Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Dinas Sosial Aceh Rohaya Hanum, Senin (12/11/2018).

Menurut Rohaya, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari pihak perwakilan KBRI yang sudah bertemu dengan 16 orang nelayan itu di kantor Polisi Kawthaung, Provinsi Tanintharyi, Myanmar, seluruhnya dalam kondisi sehat.

Mereka saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan oleh polisi setempat.

“Kondisi mereka sehat semua, mereka sedang dalam proses interogasi polisi, kami terus memantau perkembangan informasi setiap jam dari perwakilan KBRI di sana,” katanya.

Masih kata Rohaya, sebelum ditangkap pihak keamanan Myanmar karena diduga telah melawati batas perairan laut, 16 orang nelayan asal Aceh Timur yang menumpangi KM Bintang Jasa itu mengalami rusak mesin.

Sehingga, mereka terbawa arus hingga melewati perbatasan tanpa sengaja.

“Informasi yang kami peroleh dari keluarga nelayan itu, kapal yang mereka tumpangi rusak mesin, sehingga mereka terbawa arus hingga melewati wilayah batas perairan laut Myanmar. Jadi wajar nelayan itu kalau diperiksa dokumen imigrasi memang tidak punya, namanya orang melaut," katanya.

Setelah proses pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di Myanmar terhadap 16 orang nelayan asal Aceh Timur itu telah selesai, Dinas Sosial Aceh akan segera memfasilitasi pemulangan mereka ke tanah air.

“Kami ikuti prosedur dulu, sekarang mereka sedang diperiksa di sana, mudah-mudah cepat selesai dan langsung dapat dipulangkan,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Panglima Laot wilayah Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur Rusly, pihak keluarga 16 nelayan itu sebelumnya sempat curiga mereka telah dibajak perompak laut, setelah hilang kontak beberapa hari.

Sebelum diketahui bahwa mereka ditangkap oleh pihak keamanan laut Myanmar, mereka sempat mengabarkan kepada sesama nelayan yang berada di laut melalui radio komunikasi. Isinya, ada sebuah kapal besar posisinya sedang mengarah terhadap kapal mereka dan melepaskan tembakan.

“Sebelum ditangkap sempat berkomunikasi sesama boat nelayan lain, bahwa ada sebuah boat besar yang di dalamnya berisi orang mengenakan loreng, kemudian mendekat dan melepas beberapa tembakan, setelah itu komunikasi hilang. Sehingga, keluarga sempat menduga mereka dibajak,” katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/11/12/20085051/ditangkap-di-myanmar-kapal-yang-ditumpangi-16-nelayan-aceh-diduga-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke