Polisi Buru Pemberi Minuman Gratis yang Sebabkan 25 Siswa SD di Jombang Keracunan

Pada Selasa, puluhan siswa SDN Losari 2 di Kecamatan Ploso, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi minuman dalam bungkus plastik.

Minuman itu diberikan secara cuma-cuma oleh orang tak dikenal yang datang ke sekolah saat jam istirahat.

Kepala Kepolisian Resort Jombang Jawa Timur, AKBP Fadli Widiyanto menyatakan, pihaknya perlu segera menemukan pria pemberi minuman gratis itu guna mengetahui motif pemberian minuman secara gratis kepada para korban.

"Seseorang yang memberi minuman kepada anak-anak itu sedang kita cari. Kita bentuk tim untuk menangani ini," kata Fadli Widiyanto, ditemui di Mapolres Jombang, Rabu (7/11/2018).

Dia menyebut, sebelum terungkap dengan gamblang, kejadian di SDN Losari 2 Ploso bisa memicu keresahan di masyarakat.

Apalagi, minuman dari pria misterius yang dikonsumsi para siswa diduga menjadi penyebab gejala keracunan 25 anak.

"Karena ini meresahkan. Ada orang yang dengan sengaja datang lalu membagikan (minuman). Makanya kita harus menemukan dan mencari motifnya," ujar Fadli Widiyanto.

Pemberi minuman kepada para siswa tersebut, lanjut dia, diketahui sebagai laki-laki dengan potongan rambut agak panjang.

Pria itu datang mengendarai sepeda motor sambil membawa boks yang diduga sebagai tempat membawa minuman.

Tunggu hasil uji laboratorium

Selain melakukan pencarian terhadap pria pemberi minuman, polisi juga melakukan pengecekan terhadap minuman yang diduga menjadi penyebab gejala keracunan yang dialami puluhan siswa SD tersebut.

Sampel dari minuman pemberian pria misterius yang dikonsumsi siswa SDN Losari 2 Ploso sudah dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.

"Sampelnya sudah dikirimkan ke Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk diuji di laboratorium. Hasilnya masih kita tunggu," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, 25 siswa SDN Losari 2, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi minuman dalam kemasan plastik, Selasa (6/11/2018).

Minuman yang dikonsumsi para siswa tersebut diberikan oleh seseorang yang hingga kini identitasnya belum diketahui.

Orang tak dikenal itu memberikan minuman dalam kemasan plastik sekitar pukul 09.00 WIB, tepat saat istirahat sekolah.