Salin Artikel

5 Fakta Kisah Dady "Si Komentator Cilik", Cinta MotoGP Usia 4 Tahun hingga Bertemu Valentino Rossi

KOMPAS.com - Semua orang memiliki bakat. Banyak cara untuk mengenali dan menggali bakat yang terpendam dalam diri seseorang. Butuh kejelian dan kesabaran.

Rivaldy Elvans Krisna Sopbaba alias Dady, bocah asal Nusa Tenggara Timur, mungkin saja sudah menemukan bakat terpendamnya, yaitu menirukan komentator MotoGP.

Aksi bocah berusia 9 tahun tersebut fasih dan mirip komentator profesional saat mengomentari sebuah pertandingan balap MotoGP. Percaya atau tidak, bakatnya tersebut telah membawanya mewujudkan salah satu impiannya, bertemu Valentino Rossi.

Berikut ini penelusuran fakta di balik kisah Dady "Si Komentator cilik MotoGP".

Andi Sopbaba dan Diana Masiweni, orangtua Dady, mengatakan, anak pertama mereka itu sudah menyukai MotoGP dan legenda MotoGP Valentino Rossi.

Dady sering diajak kakek dan pamannya untuk nonton tayangan MotoGP di televisi kakeknya di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

"Pada saat tengah malam, saat sedang ada siaran langsung MotoGP di televisi, kakek dan omnya langsung bangunkan Dady untuk nonton," kata Andi dan Diana.

Menurut Diana, sejak berusia empat tahun, Dady sudah bisa berkomentar soal MotoGP, namun tidak terdengar jelas. Baru dua tahun terakhir ini kalimat menggunakan Bahasa Inggris mulai terdengar jelas.

"Sejak kecil memang Dady sudah senang dengan Rossi. Waktu masih bayi, setiap kali kalau dia menangis kami langsung sebut nama Rossi dia langsung diam. Karena kebiasaan itu, akhirnya dia pun tertarik dan senang dengan Rossi dan MotoGP," kata Diana.

Diana mengatakan, aksi Dady saat mengomentari balapan MotoGP mulai didokumentasikan pertama kali ke dalam video di depan sebuah gereja di Kabupaten Rote Ndao.

Video itu kemudian diunggah ke media sosial dan YouTube pada Bulan Juli 2017 lalu, dan menjadi viral.

Selain video di gereja, ada beberapa tayangan video lainnya seperti di sekolah dan di atas sepeda motor tersebar luas di dunia maya dan membuat Dady mulai terkenal di NTT.

Kedua orangtua Dady berencana mencarikan guru bahasa Inggris

"Dengan terkenalnya anak kami di media sosial, tentu kami berbangga. Kami juga tidak menyangka kalau ini bisa jadi viral karena bagi kami dia hanya bermain (komentar) biasa saja," ucapnya.

Rivaldy Elvans Krisna Sopbaba alias Dady Sopbaba, bocah asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meniru gaya komentator MotoGP, akhirnya bertemu pebalap idolanya, Valentino Rossi di Malaysia.

Dady diundang langsung oleh Dorna Sport (Penyelenggara Moto GP) untuk menyaksikan langsung balapan MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (4/11/2018).

"Saat ketemu Rossi yang jadi idolanya, Dady sempat foto-foto. Selain Rossi, Dady juga berfoto dengan Marc Marquez dan beberapa pebalap lainnya," ucap ibu kandung Dady, Diana Masiweni kepada Kompas.com, Minggu (4/11/2018).

Semua foto anaknya bersama pebalap Moto GP lanjut Diana, ia unggah melalui akun media sosial. Diana mengucap syukur atas apa yang telah diperoleh putra sulungnya itu.

Dady, bocah kelahiran Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 21 Mei 2009 itu mencoba meniru gaya Nick Harris, sang komentator MotoGP untuk Dorna Sports.

Aksi menirukan Harris saat mengomentari balapa MotoGP ternyata sampai ke Dorna Sports dan Nick Harris. Daddy pun diundang oleh Dorna Sports ke Inggris untuk menonton MotoGP. Namun, karena sesuatu hal, undangan dialihkan ke seri MotoGP di Malaysia.

Menurut ibu Dady, Diana, anaknya menerima undangan tersebut langsung dari Dorna Sport melalui pengelola program sebuah acara talk show di sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia.

Diana yang juga adalah pendeta itu berharap, perkembangan Dady ke depan bisa menjadi lebih baik dan berguna bagi keluarga dan sesama.

"Kami juga tidak memaksakan dia mau jadi seperti apa, dan kami membiarkan dia memilih, karena dari kecil kami membiarkan dia untuk memilih jadi apa. Kami lihat kalau memang potensinya di sini ya kami tinggal mengarahkan dia untuk berjalan sesuai dengan jalur yang benar," tutupnya.

Mengenakan celana pendek warna hitam dan kemeja cokelat muda bercampur hijau loreng tanpa alas kaki, Dady, begitu bocah itu disapa, langsung naik ke sepeda motor.

Dady pun langsung memegang setir motor Yamaha R15 sambil menggerakkan tubuhnya ke kiri dan kanan layaknya sedang berada di lintasan MotoGP, dan berkomentar meniru gaya Nick Harris.

Bicaranya pun cepat dan lancar dengan menggunakan Bahasa Inggris, sambil menyebut nama beberapa pebalap papan atas MotoGP seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales.

Bicara bahasa Inggrisnya pun diucapkan dengan kurang jelas, namun terdengar sangat menarik.

Mengakhiri komentarnya itu, siswa SD Negeri Oeledo Pantai Baru, Rote Ndao, kemudian menyebut nama Valentino Rossi sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Valentino Rossi is back and 100 Grand Prix Wins," ucap Dady dan langsung turun dari sepeda motor.

"Kalau sudah besar nanti, saya ingin jadi komentator MotoGP," kata Dady ketika ditanya cita-citanya kelak.

Sumber: KOMPAS.com (Sigiranus Marutho Bere)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/05/22550841/5-fakta-kisah-dady-si-komentator-cilik-cinta-motogp-usia-4-tahun-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke