Salin Artikel

Masuki Musim Hujan, Ada Fenomena Tanah Retak di Banjarnegara

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rahman mengatakan, retakan tanah tersebut mencapai panjang 20 hingga 300 meter dengan kedalaman sekitar 2-3 meter.

Titik retakan pertama berada di wilayah RT 001. Sedikitnya tiga rumah yang dilalui retakan tanah ini mengalami kerusakan. Rumah yang mengalami kerusakan antara lain milik Imam (62), Slamet (70) dan Ahmad Sahroni (55).

“Rumah yang rusak akibat tanah yang digunakan untuk pijakan pondasi itu retak. Kerusakan kebanyakan terjaid di dinding dan lantai,” ujar Arif.

Arif menjelaskan,retakan di tanah berbentuk variatif. Ada yang melingkar, berbentuk tapal kuda, hingga memanjang dengan pola retak rambut atau zig-zag.

Menurut keterangan warga, fenomena tanah retak tersebut terjadi kali pertama di awal musim hujan ini. Saat turun hujan lebat, air yang mengalir dari sekitar pekarangan dan perumahan warga langsung meresap ke dalam retakan tanah.

“Saat ini tindakan yang sudah dilakukan yakni menutup lubang retakan tanah, kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada. Kami juga mengarahkan warga untuk membuat parit agar air tidak merembes pada retakan atau lubang di tanah,” ujarnya.

Arif mengungkapkan, pemerintah kabupaten dalam waktu dekat akan menurunkan tim ahli untuk meneliti ancaman dari fenomena tanah retak tersebut.

Rekomendasi dari tim ahli ini pula yang akan digunakan oleh pemkab untuk mengambil langkah pencegahan dan mitigasi.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/04/21061151/masuki-musim-hujan-ada-fenomena-tanah-retak-di-banjarnegara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke