Salin Artikel

Fakta Penting Hadiah Sepeda Jokowi di Penjuru Negeri, Alasan di Baliknya hingga Sering Ditolak

KOMPAS.com - Bicara tentang Presiden Indonesia Joko Widodo, tidak lepas dari hadiah sepeda.

Sejak dilantik pada 20 Oktober 2014, Jokowi kerap membagi-bagikan hadiah sepeda kepada siapa saja yang ditemuinya hingga seluruh pelosok Nusantara. Biasanya, melalui mekanisme tanya jawab atau kuis "live" di atas panggung.

Warga yang hadir dalam setiap kunjungan Jokowi pun memberikan respons bermacam-macam atas sepeda yang biasanya ditempeli stiker bertuliskan "Hadiah Presiden Jokowi" itu.

Mayoritas warga merasa senang bukan main saat disuruh Jokowi mengambil sepeda begitu turun panggung. Namun, tak sedikit pula yang menolaknya dengan berbagai alasan, termasuk karena dia ingin hadiah dalam bentuk lain.

Nah, berikut ini fakta-fakta penting di balik hadiah sepeda Jokowi saat "blusukan" selama 4 tahun keliling Nusantara sebagai Presiden Indonesia:

Pada 29 November 2014, sekitar sebulan setelah dilantik, Jokowi membagi-bagikan hadiah sepeda kepada warga setempat di acara peringatan Hari Menanam Nasional di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Saat itu, Jokowi memanggil beberapa petani untuk naik ke panggung dan memberi sejumlah pertanyaan.

"Asmane sinten Pak?" tanya Jokowi kepada warga Tempursari.

"Sutino, Pak," kata warga tersebut.

Jokowi langsung memberi pertanyaan tentang tanaman milik Sutino.

"Coba Pak sebutkan lima nama pohon yang bisa ditanam di desa ini. Kalau Bapak bisa jawab nanti bisa bawa pulang satu sepeda," tanya Jokowi lagi.

Sutino akhirnya bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Presiden dan membawa pulang sepeda. Saat itu, ada 5 warga Tempursari yang mendapatkan sepeda dari Presiden.

 

Seorang bocah bernama Irfan Hakim sempat bahan pembicaraan lantaran berani menolak hadiah sepeda "bencong" dari Presiden Jokowi yang sedang berkunjung ke SMP Negeri 4 Pontianak Timur, Sabtu (22/8/2015).

Waktu itu, bocah yang kerap dipanggil Ivan ini berhasil menjawab pertanyaan dari Jokowi dan Irfan diminta untuk mengambil satu sepeda yang tersisa. Namun, Ivan spontan menolaknya karena berwarna merah jambu. 

"Ndak mau, sepeda 'bencong'," ujar siswa tersebut.

Selain Ivan, ada pula Afdal Riyanto yang membuat heran Jokowi karena menolak hadiah sepeda darinya dalam Muktamar XII Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabaroh An Nahdliyyah (Jatman) di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, 15 Januari 2018.

Dia dipersilakan duduk oleh Jokowi sesaat setelah menjawab Pancasila. Namun, dia menagih hadiahnya.

"Hadiahnya, Pak," ungkap Apdal spontan.

Jokowi pun berjanji bahwa sepedanya akan diantar ke rumah. Namun, Afdal spontan menolak. Dia malah minta sepeda motor.

"Enggak mau, Pak. Sudah ada dua (sepeda), Pak," kata Apdal.

"Sepanjang saya berinteraksi dengan masyarakat, baru kali ini ada yang enggak mau (dikasih sepeda). Mau minta apa, tetapi belum tentu saya berikan," ujar Jokowi.

Pada 23 Juni 2018 lalu, Jokowi sempat curhat di atas podium. Masalahnya, hadiah sepedanya sudah jarang "laku" saat ini. Dalam acara itu saja, peserta Sosialisasi Pajak Penghasilan (PPh) Final bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Denpasar, Bali, yang bisa menjawab pertanyaannya di atas panggung lebih memilih berfoto bersama daripada sepeda.

"Ya sudah tidak apa-apa. Terima kasih," ucap Jokowi pasrah lalu disambut tawa seluruh hadirin.

Meski mekanisme pemberian hadiah sepeda selalu diawali dengan tanya jawab atau kuis, mereka yang tak sempurna menjawab pertanyaan Jokowi dengan jawaban yang benar juga tetap mendapatkan sepeda.

Saat Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, misalnya, pada 19 Oktober 2016, Jokowi memberikan hadiah satu unit sepeda gunung bagi siswa SD yang mampu menghafal lima sila Pancasila.

Siswi tersebut adalah Dina Wardani, siswi kelas empat SD Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo. Meskipun sempat tidak hafal, namun setelah diberikan kesempatan kedua oleh Jokowi, Dina akhirnya diberi hadiah sepeda oleh Jokowi.

"Saya senang mendapatkan sepeda hadiah dari Pak Presiden. Tadi saya menjawab salah karena grogi sehingga lupa pada sila pertama," ungkapnya.

 

Tak hanya warga biasa, artis-artis yang dikenal kece dan mentereng juga pernah mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo.

Pada 9 September 2017 misanya, Jokowi memenuhi janjinya memberikan sepeda kepada artis Choky Sitohang. Choky datang ke Istana untuk mengambil hadiah tersebut.

Setelah mengambil sepeda "hadiah Jokowi, Choky mengatakan, sepeda yang diterimanya sama seperti sepeda yang biasa dibagi-bagikan Jokowi ketika kunjungan ke penjuru Indonesia.

"Saya kira Presiden bercanda loh mau kasih saya sepeda. Eh, ternyata beneran," katanya.

Choky mendapatkan sepeda setelah menyinggung Presiden Jokowi yang gemar bagi-bagi sepeda saat menjadi pembawa acara dalam sosialisasi tahap akhir amnesti pajak di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 28 Februari 2017.

"Tadi Choky ngomong pingin sepeda. Kalau bisa jawab pertanyaan saya, saya beri," ujar Jokowi kala itu.

Jokowi meminta Choky menyebutkan lima nama ikan.

Sejumlah artis juga pernah mendapatkan sepeda saat Jokowi mengundang para artis, seniman musik, serta penyanyi Indonesia ke Istana Negara. Ita Purnamasari, Andre Hehanusa hingga Raisa mendapatkan kartu nama Jokowi setelah berhasil menjawab pertanyaan Jokowi untuk ditukarkan dengan sepeda kemudian.

 

Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala mengatakan, sepeda yang dibagikan Jokowi berasal dari anggaran bantuan sosial untuk Presiden yang diambil dari APBN.

Menurut Djumala, berdasarkan cerita Jokowi, ada dua alasan memilih sepeda sebagai hadiah. Pertama, sepeda adalah alat transportasi yang sehat karena bebas polusi. Sepeda juga bisa dipakai untuk berolahraga.

Alasan kedua, yang paling penting, lanjut dia, sepeda adalah kendaraan yang merakyat dan bisa digunakan oleh semua kalangan.

"Ini adalah angkutan rakyat dan semua orang suka sepeda. Multifungsi, multistrata. Bisa untuk orang dewasa, bisa untuk main anak-anak," ucap Djumala.

"Sepedanya sih enggak seberapa, tapi tulisan hadiah dari Presiden Jokowi itu," tambahnya.

Setiap Jokowi akan menghadiri acara bersama masyarakat, pihak Istana menyiapkan 5-7 sepeda  Namun, jumlahnya tentatif tergantung jumlah warga yang datang. 

"Kalau jumlah masyarakat yang hadir sampai 3.000, kami siapkan 10-12 sepeda," ucapnya.

Sepeda biasanya dipesan di setiap toko sepeda yang ada di daerah kunjungan. Tak ada toko langganan. Ada dua jenis sepeda yang dipesan, yakni untuk laki-laki dan untuk perempuan. Sepeda untuk perempuan berukuran sedikit lebih kecil.

Dia mengaku tidak tahu persis berapa harga tiap satu sepedanya. Namun, berdasarkan penelusuran Kompas.com di internet, sepeda merek Polygon yang kerap diberikan Jokowi kepada warga berkisar Rp 2-4 juta.

 

Sumber: KOMPAS.com (Muhlis Al Alwi, Michael Hangga Wismabrata, Ihsanuddin, Fabian Januarius Kuwado)/ Tribunnews

https://regional.kompas.com/read/2018/10/20/13461061/fakta-penting-hadiah-sepeda-jokowi-di-penjuru-negeri-alasan-di-baliknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke