Salin Artikel

Bupati Landak: Dana Desa Bukan Hanya Sebatas Membangun Jalan Rabat Beton

Pemerintah desa menurutnya harus bisa mengelola dana yang ada agar lebih efektif dan efisien dalam penggunaan nya.

Hal tersebut disampaikan Karolin saat membuka Bursa Inovasi Desa Kabupaten Landak 2018 yang diselenggarakan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Aula Kantor Bupati Landak, Kalimantan Barat, Sabtu (13/10/2018).

"Bursa inovasi desa ini merupakan sesuatu hal yang baru digagas, apabila merujuk pada peraturan menteri, itu baru berlaku pada tahun 2018," ujar Karolin.

"Sehingga ini merupakan sebuah program yang lahir dari evaluasi berjalannya program dana desa selama ini," sambungnya.

Karolin menambahkan, pihaknya menyadari bahwa dilapangan masih ditemukan adanya kebingungan terkait dalam pengelolaan dana desa untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat maupun pembangunan ekonomi masyarakat itu sendiri. Sejauh ini, program yang dijalankan menurut nya masih bersifat monoton atau itu-itu saja.

"Tadi saya sempat sedikit bercanda menyebutkan rabat beton dan lainnya. Maksudnya disini adalah bahwa orientasi dalam pengelolaan dana tersebut belum dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif," jelasnya.

Oleh karena itu, sambung Karolin, apa yang digagas oleh Kementerian Desa ini merupakan sesuatu yang penting untuk diikuti dan dilaksanakan.

Dia berharap, program yang mengarah pada model pendampingan tersebut bisa melakukan analisa masalah dan langsung pada menemukan solusi bersama untuk menyelesaikan masalah itu.

Dari 156 desa yang ada di Kabupaten Landak, saat ini baru 10 desa saja yang sudah menunjukkan hasilnya dalam inovasi mengelola dana desa tersebut.

"Hal ini terlihat dari keseriusan pemerintah desa, mulai dari kepala desa hingga perangkatnya yang berupaya untuk melakukan inovasi. Terlepas dari berhasil atau tidaknya ya," ungkapnya.

Sejumlah desa yang sudah mulai terlihat inovasinya, diantaranya adalah desa Tengon dan Sempatung yang mengembangkan hasil pertanian seperti bawang merah dan markisa. Apabila selama ini hanya mengandalkan ladang, sekarang mereka punya alternatif produk unggulan yang lain.

Desa lainnya ada juga yang berupaya untuk mengembangkan potensi wisata dan jasa.

Meski demikian, hal tersebut menurutnya masih jauh dari harapan, lantaran di wilayah yang dipimpinnya itu terdapat 156 desa. Sehingga Karolin berharap program inovasi tersebut bisa merata di semua desa yang ada.

"Tapi sekali lagi, kita terkendala pada kualitas sumber daya manusia yang memerlukan pendampingan, sementara kemampuan kita terbatas," ujarnya.

"Jadi saya kira ini sesuatu yang konkrit, dimana kita mencoba merangsang kepada mereka dengan menunjukkan beberapa program yang kira-kira bisa disesuaikan dengan kondisi di daerahnya masing-masing," tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/13/14420821/bupati-landak-dana-desa-bukan-hanya-sebatas-membangun-jalan-rabat-beton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke